KORANNTB.com — Hujan lebat disertai petir dan angin kencang melanda Kabupaten Bima pada Minggu (9/11), menyebabkan banjir dan kerusakan di sejumlah wilayah. Berdasarkan laporan Pusdalops BPBD Provinsi NTB, peristiwa terjadi sejak pukul 03.00 hingga 16.03 WITA dan berdampak di lima kecamatan.

Kecamatan yang terdampak meliputi Langgudu, Sanggar, Woha, Soromandi, dan Bolo. Di Kecamatan Langgudu, tepatnya Desa Sambane, dua rumah mengalami rusak sedang akibat cuaca ekstrem yang menimpa dua kepala keluarga atau tujuh jiwa.

Di Kecamatan Sanggar, banjir merendam Desa Boro dan menyebabkan 37 kepala keluarga atau 103 jiwa terdampak. Sementara di Desa Pandai, Kecamatan Woha, genangan air sempat mengganggu arus lalu lintas.

Kondisi serupa juga terjadi di Desa Bajo, Kecamatan Soromandi. Empat lapak jualan terendam, empat kepala keluarga terdampak, dan akses jalan sempat terganggu. Di Desa Tambe, Kecamatan Bolo, cuaca ekstrem menyebabkan emperan mushalla di SMPN 4 Bolo tertimpa pohon hingga mengalami rusak berat.

Menurut Pusdalops BPBD NTB, hujan deras disertai angin kencang sejak pagi memperparah kondisi dengan meluapnya air dari pegunungan dan drainase yang tidak mampu menampung debit air.

Petugas TRC-PB BPBD Kabupaten Bima bersama TNI, Polri, unsur kecamatan, dan relawan sudah turun ke lapangan untuk melakukan assessment serta penanganan di lokasi terdampak, jelas Pusdalops BPBD NTB dalam laporan resminya.

BPBD melaporkan kondisi saat ini sudah berangsur kondusif. Air mulai surut dan warga melakukan pembersihan lumpur. Namun pohon tumbang di area SMPN 4 Bolo masih belum tertangani.

Pihak BPBD menyebut masih dibutuhkan bantuan tanggap darurat berupa logistik dan peralatan tambahan untuk mendukung proses pemulihan pascabencana.