KORANNTB.com – Bank NTB Syariah tengah mempersiapkan langkah ekspansif untuk memperluas pembiayaan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Nusa Tenggara Barat.

Upaya ini dilakukan menyusul pengajuan ulang plafon pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sempat terhenti sejak 2018.

Direktur Utama Bank NTB Syariah, Nazaruddin, mengatakan Bank NTB Syariah telah menyelesaikan berbagai persoalan terkait pembiayaan bermasalah (NPL) yang menghambat penambahan plafon pembiayaan beberapa tahun terakhir.

“Sejak 2018 kita tidak mendapatkan plafon baru karena rasio pembiayaan bermasalah meningkat. Beberapa pembiayaan lama tidak terealisasi dan bertahun-tahun tidak ada cicilan,” kata Nazaruddin.

Ia menjelaskan sejumlah pembiayaan bermasalah telah dihapus buku sesuai prosedur dan kini dalam proses pengajuan persetujuan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Mudah-mudahan awal tahun depan kita sudah bisa kembali mendapatkan plafon pembiayaan, termasuk penyaluran KUR,” ujarnya.

Untuk mendukung ekspansi tersebut, Bank NTB Syariah menyiapkan tiga strategi utama guna memperkuat pembiayaan sektor produktif.

“Kita punya tiga senjata, yakni produk Tunas UKM Mikro, pembiayaan dengan subsidi margin, dan KUR. Ini akan menjadi motor penggerak ekonomi lokal,” tutur Nazaruddin.

Ia menegaskan peran strategis bank daerah dalam mendukung pelaku usaha lokal. Menurutnya, bank daerah memiliki pemahaman lebih baik terhadap karakter dan kebutuhan UMKM di wilayahnya.

“Kalau bank nasional bisa menyalurkan pembiayaan, tentu bank daerah juga harus bisa. Justru kami yang lebih memahami pelaku usaha di daerah,” tegas Nazaruddin