Travel Agent Ancam Blacklist Taman Narmada, Ini Kata Pengelola
KORANNTB.com – Beberapa agen perjalanan wisata atau travel agent melakukan blacklist Cagar Budaya Taman Narmada dari daftar perjalanan wisatawan yang mereka bawa. Itu disebabkan banyak keluhan soal penarikan pungutan secara sepihak yang cukup besar.
Ketua Sahabat Pariwisata Nusantara (Sapana), Rudi Lombok, mengatakan kejadian tidak mengenakan terjadi pada Selasa kemarin, di mana saat agen perjalanan mengatar tamu mereka ke Taman Narmada, memiliki banyak pungutan yang dibebankan ke tamu.
Rudi mengatakan, untuk masuk tamu harus membayar Rp10 ribu jika merupakan wisatawan domestik. Hal itu memang wajar. Namun saat mengunjungi sumber mata air awet muda dalam Taman Narmada, rombongan tamu dibebankan membayar Rp100 ribu oleh guide lokal di sana.
“Tamu kesal sangat keluar Taman Narmada. Mereka mengaku dimintai lagi Rp100 ribu. Mereka coba nego Rp50 ribu, tapi tidak diberikan,” ujarnya, Rabu, 26 November 2025.
Rudi mengatakan pungutan seperti itu sangat merusak citra pariwisata di Lombok, khususnya Lombok Barat. Wisatawan akan meninggalkan catatan buruk terkait dengan pengalaman berliburan ke Lombok.
“Alih-alih menikmati libur, wisatawan justru meninggalkan kesan traumatis terhadap pariwisata di Lombok. Itu akan memicu ketakutan untuk kembali mengunjungi Lombok ke depan,” katanya.
Tarif Naik Sepihak
Selain masalah tersebut, Rudi juga menyampaikan keluhan terhadap kenaikan tarif tiket Taman Narmada untuk wisatawan asing. Semula tarif per orang Rp30 ribu, namun tiba-tiba naik menjadi Rp50 ribu.
Dia mengaku kesal karena kenaikan tarif belum disosialisasikan ke agen perjalanan, sehingga membuat banyak agen perjalanan merugi karena sebelumnya telah menjual paket perjalanan dengan harga lama.
“Soal tiket untuk wisatawan asing mendadak naik tanpa sosialisasi ke kami. Ini menyebabkan kerugian di travel agent,” katanya.
Dia mengatakan, seharusnya kenaikan tarif itu dibarengi dengan peningkatan fasilitas destinasi, tidak serta merta menaikan tarif dengan alasan rugi.
“Mereka berdalih kenaikan karena rugi. Ini tidak dibarengi dengan sosialisasi dan peningkatan fasilitas dan mutu destinasi,” ujarnya.
Tanggapan Pengelola
Direktur Utama PT Tripat, Wewe Anggraini selaku pengelola Taman Narmada, mengatakan untuk tarif masuk khusus Air Awet Muda, saat ini sedang dalam proses koordinasi dengan Krama Pura yang selama ini mengelola untuk penyesuaian tarif.
“Tarif masuk ke Air Awet Muda sedang diproses, dan berkoordinasi dengan Krama Pura yang mengelola selama ini. Perlu waktu dan momen yang pas buat membahasnya,” ujarnya.
Dijelaskan juga, depan gerbang telah dipasang pemberitahuan soal Tip Tour Guide.
“Untuk Tour Guide, di depan gerbang masuk sudah kami pasang Banner perihal Tip Tour Guide dengan sukarela dan jika ada keluhanpun kami berikan nomor telponnya. Jadi jika di komplain via media, artinya… tidak rajin membaca ya,” tegas Wewe.
Sementara soal perubahan tarif untuk wisatawan asing, dia menjelaskan lebih tepatnya adalah pemulihan tarif atau kembali ke tarif awal Rp50 ribu.
“Tepatnya pemulihan tarif kembali ke tarif awal, yaitu 50 ribu. Kebijakan 30 ribu diterapkan dengan harapan adanya kenaikan pengunjung mancanegara. Namun sayangnya meski tarif diturunkan, tidak ada juga kenaikan Pengunjung. Akhirnya kebijakan baru, kami pulihkan ke tarif awal Rp.50.000,” ujarnya.
Dia mengatakan, Taman Narmada membutuhkan biaya pemeliharan yang tinggi, sehingga membutuhkan biaya. Dengan pengembalian tarif tersebut dapat membantu pemiliharaan.
“Bukankah Taman Narmada juga butuh biaya Pemeliharaan yang tinggi sekali dengan keterbatasan dalam business development karena pelestarian cagar budaya,” ujarnya.
“Sementara ada tuntutan untuk bertaraf dunia namun tidak didukung dengan komitment yang jelas. Minta turun tapi Pengunjung tidak digalakkan, kami pulihkan kembali, ramai diprotes dengan media,” katanya.
Dia menjelaskan, tour travel telah bekerjasama dengan PT Tripat untuk membangun tarif khusus sesuai kesepakatan.
“Untuk tour travel yang professional, sudah bekerja sama dengan kami untuk menggunakan tarif khusus sesuai dengan kesepakatan kerjasama. Jika pihak yang ribut ribut, menyatakan terlanjur kerjasama dengan tarif lama Taman Narmada, silahkan datang dan kami akan kooperatif memfasilitasinya,” jelasnya.
“Sebagai bukti bahwa dapat kunjungan wisatawan asing 4 bus dari kapal pesiar, untuk 85, dan beberapa lagi dengan jumlah yang lebih sedikit. Ini kerja nyata Tour Travel. Dan kami sangat berterimakasih atas gerak cepat mereka membuat Surat Perjanjian Kerja dan tidak ada yang mempersulit,” ujarnya.
Dia juga mengeritisi wacana beberapa agen perjalanan untuk memblacklist Taman Narmada.
“Taman Narmada milik kita bersama, lalu kenapa kita harus menghancurkannya, betapa sulit kami mengelola agar bisa bertahan menjadi indah asri dan dinikmati pengunjung. Mohon meredalah, dan selesaikan masalah, bukan memporak-porandakan pihak lain hanya karena ego pribadi,” katanya.
“Merusak citra Taman Narmada, berarti merusak nama diri sendiri juga karena aset daerah sendiri. Bijaksana lah,” katanya.
