KORANNTB.com – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Nusa Tenggara Barat kembali menorehkan catatan emas dalam sejarah penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) keagamaan. Pada Kamis, 27 November 2025, suasana haru dan penuh syukur menyelimuti Aula Pusat Sumber Belajar Bersama (PSPB) MAN 2 Mataram, tempat dilaksanakannya Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap II Optimalisasi Formasi 2024, sekaligus Penyerahan Surat Keputusan (SK) PPPK Paruh Waktu.

Acara bersejarah ini berjalan lancar dan sukses, mengukuhkan total 254 PPPK baru yang terdiri dari 89 PPPK Optimalisasi dan 165 PPPK Paruh Waktu. Kehadiran para abdi negara baru ini menegaskan komitmen Kemenag NTB dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik di seluruh penjuru NTB.
Dalam laporannya yang mendalam, Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Kemenag NTB, H. Fathurrahman, S.H. mengungkapkan sebuah data yang mencerminkan upaya luar biasa Kemenag NTB dalam mengatasi kekurangan tenaga ASN.

“Selama lima tahun terakhir, Kanwil Kemenag Provinsi NTB telah melaksanakan pengangkatan ASN (PPPK dan PNS) yang jumlahnya jauh melampaui tahun-tahun sebelumnya. Ini adalah bukti nyata perhatian serius Pemerintah Pusat dan pimpinan Kementerian Agama terhadap kondisi SDM di NTB,” ungkap H. Fathurrahman dengan bangga.

Secara rinci, dalam lima tahun terakhir (2021-2025), total ASN yang berhasil direkrut oleh Kemenag NTB mencapai 3.771 orang, yang terdiri dari 3.503 orang PPPK dan 268 orang PNS. Secara keseluruhan, jumlah karyawan dan karyawati di lingkungan Kemenag se-NTB kini mencapai 7.341 orang, menjadikan institusi ini salah satu instansi dengan kekuatan SDM terbesar di NTB yang siap melayani umat.

Angka fantastis ini dirinci sebagai berikut:
•    Formasi 2021: 92 PPPK dan 20 PNS.
•    Formasi 2022: 745 PPPK dan 210 PPPK Optimalisasi.
•    Formasi 2023: 48 PPPK.
•    Formasi 2024 Tahap I: 1.802 PPPK dan 242 PNS.
•    Formasi 2024 Tahap II : (Dilantik Hari Ini): 89 PPPK Optimalisasi dan 165 PPPK Paruh Waktu.

Pelantikan ini tidak hanya fokus pada kuantitas, tetapi juga pada pemerataan. Para PPPK yang dilantik telah didistribusikan secara merata untuk memperkuat pelayanan di 11 satuan kerja (Satker) Kanwil, Kota, dan Kabupaten, memastikan kualitas pelayanan keagamaan dan pendidikan menjangkau hingga pelosok desa. Berikut jumlah sebaran PPPK formasi 2024 Tahap II.
•    Kanwil Kemenag NTB: 3 PPPK Optimalisasi.
•    Kota Mataram: 6 Optimalisasi, 10 Paruh Waktu.
•    Kab. Lombok Barat (Lobar): 7 Optimalisasi, 13 Paruh Waktu.
•    Kab. Lombok Tengah: 7 Optimalisasi, 16 Paruh Waktu.
•    Kab. Lombok Timur: 15 Optimalisasi, 21 Paruh Waktu.
•    Kab. Lombok Utara (KLU): 7 Optimalisasi, 3 Paruh Waktu.
•    Kab. Sumbawa Barat (KSB): 4 Optimalisasi, 7 Paruh Waktu.
•    Kab. Sumbawa: 7 Optimalisasi, 12 Paruh Waktu.
•    Kab. Dompu: 5 Optimalisasi, 9 Paruh Waktu.
•    Kab. Bima: 11 Optimalisasi, 50 Paruh Waktu.
•    Kota Bima: 8 Optimalisasi, 19 Paruh Waktu.
Sementara itu, perwakilan PPPK, Idham Khalid,SH menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Presiden RI Prabowo Subianto, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, Menteri Agama RI Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, Sekjen Kemenag RI Prof. Dr. KH. Kamaruddin Amin, serta Kepala Kanwil Kemenag Provinsi NTB, H. Zamroni Aziz.

Kepala Kanwil Kemenag Provinsi NTB, H. Zamroni Aziz, S.H.I., M.H., dalam amanatnya, menyampaikan ucapan selamat dan menekankan pentingnya peran ASN Kemenag dalam menjaga keutuhan bangsa.

“Kami menerima Bapak Ibu semuanya menjadi keluarga besar Kementerian Agama. Kami berharap tidak ada lagi yang tersisa (dari honorer yang telah mengabdi lama),” ujar H. Zamroni Aziz. Beliau juga secara khusus memohon keikhlasan kepada para pendamping (pasangan) PPPK untuk mendukung pengabdian suami/istri mereka secara utuh di Kementerian Agama.

Lebih lanjut, H. Zamroni Aziz menitikberatkan tiga pesan kunci yang wajib dipegang teguh oleh seluruh PPPK yang baru dilantik: Penguatan Moderasi Beragama, Pengabdian Utuh, Adaptasi Digital:

“Hari ini semuanya sudah digitalisasi. Semua harus serba teknologi. Karenanya, tingkatkan kapasitasnya, disiplin dalam bekerja, dan terus kembangkan kemampuan,” tegas Kakanwil, mendorong seluruh ASN agar adaptif terhadap perubahan zaman.