KORANNTB.com – Masyarakat Desa Ungga Bersatu menyampaikan aspirasi terkait rencana pembangunan Koperasi Merah Putih yang direncanakan berdiri di lapangan umum desa. Hearing digelar di Kantor Desa Ungga, Rabu 3 Desember 2025, dan dihadiri langsung Kepala Desa Ungga.

Aksi tersebut bukan penolakan terhadap program Koperasi Merah Putih, melainkan keberatan atas pemilihan lokasi yang selama sembilan tahun menjadi ruang olahraga dan aktivitas pemuda.

Perwakilan warga, Apriadi Abdi Negara, menegaskan bahwa masyarakat mendukung program pemberdayaan, namun keberadaan lapangan desa memiliki fungsi sosial yang tidak bisa diabaikan. Ia mengatakan warga hanya ingin pembangunan tidak mengorbankan ruang publik.

“Kami tidak menolak program Koperasi Merah Putih. Yang kami persoalkan adalah lokasinya yang mengambil lapangan umum,” ujar Apriadi.

Ia menyebut lapangan tersebut selama bertahun-tahun menjadi pusat kegiatan masyarakat. “Lapangan ini bukan sekadar tanah kosong. Ini tempat olahraga, tempat anak muda beraktivitas, dan ruang berkumpul warga,” katanya.

Apriadi menambahkan warga telah mengusulkan agar pemerintah desa mempertimbangkan aset lain yang lebih layak digunakan. “Masih banyak aset desa yang bisa dimanfaatkan tanpa harus menghilangkan ruang publik yang selama ini sangat vital,” ujarnya.

Hearing diterima langsung oleh Kepala Desa Ungga yang menyatakan siap mencari solusi terbaik. Pemerintah desa membuka kemungkinan menyiapkan lokasi alternatif agar pembangunan koperasi tidak memicu polemik atau ketegangan.

Warga Ungga Bersatu mengapresiasi sikap terbuka pemerintah desa dan berharap solusi yang dipilih tetap berpihak pada kepentingan publik serta menjaga keberlanjutan ruang bersama. Mereka menilai langkah ini penting untuk mencegah kebijakan yang berpotensi merugikan masyarakat.