KORANNTB.com – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) memaparkan kronologi lengkap jatuhnya pendaki remaja, Ilmi Cahyadi (17), warga Dusun Lingkok Kudung, Desa Seteling, Kecamatan Batukliang Utara, di jalur pendakian Aik Berik. Informasi awal diterima pihak TNGR pada Selasa (9/12) malam dari orang tua korban, Arifin.

Kepala Balai TNGR, Yarman, menjelaskan bahwa pendakian yang dilakukan korban dan rekan-rekannya sejak Minggu (7/12) ternyata melalui jalur ilegal Seteling. Kelompok ini mencapai Bukit atau Gunung Kondo pada Senin (8/12) sekitar pukul 09.00 WITA, sebelum akhirnya korban terjatuh ke jurang.

Pada Selasa malam pukul 20.00 WITA, orang tua korban menghubungi anggota Masyarakat Mitra Polhut (MMP) Aik Berik untuk melaporkan kejadian. Selang 15 menit, Kepala Resor Aik Berik melakukan komunikasi langsung dengan keluarga korban.

Pukul 21.00 WITA, keluarga mengirimkan tim evakuasi mandiri yang terdiri dari kepala dusun dan kerabat. Namun, pada pukul 23.05 WITA, komunikasi dengan tim evakuasi mandiri terputus akibat minimnya sinyal di kawasan pendakian.

Korban Ditemukan Meninggal Dunia

Keesokan harinya, Rabu (10/12) pukul 06.00 WITA, keluarga menginformasikan bahwa Ilmi Cahyadi telah meninggal dunia. Rekan korban yang berada di lokasi jatuhnya korban memberikan keterangan langsung kepada petugas.

Pada pukul 08.00 WITA, TNGR menerima posisi pasti lokasi jatuhnya korban, yaitu di Bukit Kondo, dekat tower BWS. Tim Basarnas kemudian melakukan persiapan untuk mendukung proses evakuasi.

Pukul 09.00 WITA, Kepala Resor Aik Berik dan pihak kepolisian mendatangi rumah keluarga korban untuk menggali kronologi dari rekan pendakian. Berdasarkan keterangan saksi bernama KU, korban jatuh ke jurang pada Senin pagi dan dinyatakan meninggal di lokasi.

Tim Basarnas tiba di Resor Aik Berik pukul 11.00 WITA dan dilakukan rapat koordinasi dengan TNGR, Kepolisian Batukliang Utara, serta tokoh masyarakat. Setelah itu, Basarnas membagi personel menjadi dua tim: tim darat membawa peralatan pendakian dan tim drone untuk pemantauan udara.

Informasi penting diterima pada pukul 13.30 WITA dari Kepala Dusun Lingkok Kudung yang memimpin evakuasi mandiri. Korban berhasil diturunkan perlahan dari titik jatuh menuju Pos 4 jalur Aik Berik, lalu diarahkan ke Pos 3. Namun proses sempat tersendat karena kekurangan tenaga angkut.

Pada pukul 14.30 WITA, Unit SAR Lombok Timur sebanyak 10 personel tiba untuk membantu mempercepat proses evakuasi.