518 Honorer Resmi Dirumahkan, Gubernur NTB Siapkan Pesangon
KORANNTB.com – Perjuangan para honorer Pemprov NTB akhirnya kandas setelah mereka resmi diputuskan untuk dirumahkan. Mereka sudah tidak lagi dapat bekerja mulai awal Januari 2026.
Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal menyiapkan tali asih untuk para honorer yang dirumahkan, dengan harapan agar bisa dijadikan modal untuk usaha.
“Kami akan memberikan tali asih sesuai dengan masa kerjanya. Paling tidak mereka bisa bertahan dengan memulai usaha dan bisnis,” kata Gubernur Iqbal.
Saat ini jumlah tali asih yang akan diberikan masih dalam tahap perhitungan. Pemprov menunggu lampu hijau dalam Kementerian Dalam Negeri untuk menetapkan nilai tali asih yang akan diberikan.
Kabar baiknya, meskipun ratusan honorer tersebut putus kerja, namun data mereka tetap diarsipkan, sehingga jika sewaktu-waktu Pemprov membutuhkan akan memanggil mereka kembali.
Para honorer yang dirumahkan tersebut karena sejumlah alasan, salah satunya adalah nama mereka tidak terdaftar dalam basis data Badan Kepegawaian Negara (BKN) serta sebagian telah memasuki usia pensiun. Di sisi lain, pemerintah tengah melakukan moratorium pengangakatan honorer lantaran jumlah pegawai sudah banyak.
Perwakilan Aliansi Honorer 518, Irfan, mengatakan mereka menerima dengan berat hati kebijakan tersebut. Dia memahami bahwa Pemprov telah ikut memperjuangkan nasip mereka hingga ke pusat, namun kandas.
“Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat sudah berulang kali mencari celah untuk menyelamatkan honorer 518. Namun dalam perjuangan itu, gubernur dan pemprov menemukan jalan buntu,” kata Irfan.
