Sekda NTB: Sempat Kita Lihat Cahaya di Ujung Terowongan, Tapi…
KORANNTB.com – Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas NTB, Lalu Gita Ariadi, yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) NTB mengatakan, NTB sempat menang melawan Corona atau yang diistilahkan dengan “cahaya di ujung terowongan”, namun hal itu berbalik jelang lebaran.
Angka positif menjelang lebaran tiba-tiba melonjak menjadi 54 pasien. Itu juga salah satu pertimbangan salat idul fitri batal digelar dan SKB dibatalkan.
“Sempat kita akan melihat cahaya terang di ujung terowongan, ketika melihat tren penurunan kasus pasien positif, namun tak diduga menjelang hari raya idul Fitri justru terjadi gelombang tertinggi dengan penambahan 54 pasien positif COVID-19. Tadi malam pasien positif 49 orang,” ujarnya, Rabu, 27 Mei 2020 di Kantor Gubernur NTB, Kota Mataram.
Bahkan, tenaga medis ikut terpapar Corona dan harus menjalani karantina.
“Dari data tersebut, tenaga kesehatan berjuang keras untuk memberikan pelayanan terbaik. Benarkah tenaga kesehatan kita sudah terpapar COVID-19?” Katanya.
Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, mengungkapkan jumlah tenaga medis positif Coronavirus.
“Tenaga kesehatan mulai terinfeksi. Jika ada satu positif, maka satu regu tenaga kesehatan di-off-kan. Kalau ada tenaga kesehatan yang positif, maka masalah pelayanan terhadap publik. Ini yang dihadapi oleh teman-teman rumah sakit,” katanya.
Hingga hari ini 67 tenaga kesehatan di NTB positif. 64 orang saat ini masih dirawat.
“Ini adalah 11 persen. Ada di tujuh sarana kesehatan. Enam rumah sakit dan satu puskesmas,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, tenaga medis yang positif masing-masing dokter/ dokter gizi delapan orang, paramedis 54 orang, dokter gizi satu orang, apoteker tiga orang dan radiologi satu orang.
“Beberapa di antaranya sudah menulari keluarganya juga,” ujarnya.
Jenis kelamin tenaga medis yang positif laki-laki sebanyak 29 orang dan perempuan 38 orang.
Untuk rasio umur, 21-30 tahun sebanyak 28 orang, 31-40 tahun sebanyak 25 orang, 41-50 tahun sebanyak 12 orang dan di atas 50 tahun dua orang.
“Waspadalah kalian semua, tenaga kesehatan yang pakai APD saja bisa tembus dari virus. Apalagi kalian yang tidak pakai masker,” katanya. (red)
Foto: Ilustrasi cahaya di ujung terowongan/net