KORANNTB.com – Konflik Rusia-Ukraina sudah lama diprediksi berakhir dengan invasi. Ketegangan tersebut diawali terjadi insiden di Laut Hitam pada Minggu, 25 November 2018.

Sebuah tugboat milik Uraina berlayar memandu dua kapal angkatan laut dari Odessa melintasi Selat Kerch ke pelabuhan Mariupol, Ukraina di Laut Azov. Tiba-tiba Rusia menembak dua kapal angkatan laut Ukraina dan menabrak tiga kapal tersebut.

Moskow menuduh Ukraina memasuki perairan mereka. Sementara Kiev Ukraina membantah tuduhan tersebut. Mereka mengkonfirmasi enam pelaut mereka terluka akibat agresi militer Rusia.

Itu merupakan ketegangan Rusia-Ukraina pasca aneksasi yang dilakukan Rusia atas Krimea, sebuah semenanjung Ukraina pada 2014. Ketegangan terus terjadi pasca itu.

Kini dua negara tersebut terlibat perang. Pasukan Kremlin berusaha memasuki ibu kota Ukraina, Kiev.

Namun selain dua negara pecahan Uni Soviet itu, ini deretan negara-negara yang berpotensi akan perang dilansir dari Liputan6.

1. Arab Saudi – Iran

Arab Saudi dan Iran sudah memiliki ketegangan cukup lama. Arab Saudi dan Iran cukup lama terlibat konflik proksi. Kedua negara memberi bantuan ke negara-negara saling bertikai di Timur Tengah, seperti Suriah, Iraq, Yaman, Asia Tengah dan Asia Selatan. Konflik Arab Saudi dan Iran tersebut sering disebut Perang Dingin Timur Tengah.

Konflik diperparah dengan paham agama yang berbeda di kedua negara. Iran berpaham Syiah dan Arab Saudi yang menganut Sunni.

2. Israel – Iran

Taheran dan Tel Aviv memiliki konflik yang panjang. Mereka memutuskan hubungan diplomatik sejak lama.

Iran mendukung perjuangan Hamas di Palestina melawan Israel. Iran juga mendukung Hizbullah yang juga memusuhi Israel.

3. Pakistan – India

Sejak berpisah pada 1947, Pakistan dan India sering terlibat konflik. Ada tiga perang utama dan satu perang kecil antara kedua negara. Juga sering terjadi perkelahian di perbatasan kedua negara.

Pada 1947 kedua negara terlibat perang merebut Kashmir.
Pada 1965 Pakistan memasuki teritori Kashmir dan memicu pemberontak. Pada 1971 Bangladesh ingin merdeka dari Pakistan, sehingga perang pecah. India membantu Bangladesh.

Perang Kargil 1999 dipicu tentara Pakistan dan beberapa pemberontak Kashmir merebut pos tentara India. India membalas dengan mengambil kembali pos tentara itu. Tekanan dunia internasional memicu Pakistan mundur.

4. Amerika Serikat – China

Amerika Serikat dan China baru-baru ini terlibat perang dagang yang sengit. Kedua negara itu berlomba-lomba memperkuat ekonomi, tentara dan alat perang. Beberapa sanksi ekonomi sering dilakukan.

Konflik paling panas adalah Laut China Selatan yang memicu ketegangan antara kedua negara. China dan AS disebut tengah melakukan perang dingin.

Militer kedua negara meningkatkan frekuensi di Laut China Selatan hingga diprediksi menjadi bom waktu yang memicu perang. (red)

Foto: Ilustrasi perang (Pixabay)