KORANNTB.com – BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi mulai 3-5 Oktober 2022.

Masyarakat diminta mewaspadai potensi gelombang tinggi di atas dua meter di perairan Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan dan Samudera Hindia selatan NTB.

Selain itu, masyarakat diminta waspada potensi hujan yang disertai kilat atau petir dan angin kencang, juga bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, genangan air, angin kencang, petir, dan pohon tumbang.

Baru-baru kemarin pada 2 Oktober, dikabarkan tiga mahasiswa meninggal dunia saat tenggelam di pantai Klui Lombok Utara. Seorang mahasiswa tenggelam, sehingga lima rekannya membantu. Namun nahas dua dari lima korban lemas dan meninggal. Total jenazah tiga korban dibawa ke puskesmas.

Hari yang sama, seorang warga Desa Pandai, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, M. Saleh (23) ditemukan tidak bernyawa di Pantai Kelaki Bima.

Korban menggunakan ban di laut, namun justru terjatuh dari ban. Korban yang tidak bisa berenang tenggelam dan meninggal.

“Menurut keterangan dari pihak keluarga, korban bersama temannya berenang menggunakan alat  apung berupa ban dalam kendaraan. Diperkirakan korban jatuh dari ban dan tenggelam. Korban tidak bisa berenang dan mempunyai riwayat asma,” kata Kepala Kantor SAR Mataram, Nanang Sigit.

Banyak korban tenggelam perlu diwaspadai oleh masyarakat untuk selalu berhati-hati saat berada di pantai saat cuaca sedang buruk. Masyarakat diimbau tidak berenang saat ombak sedang tinggi. (red)