Prihatin Kondisi PT Pos Indonesia, Karyawan di Mataram Gelar Aksi
KORANNTB.com – Karyawan PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Cabang Utama Mataram menggelar aksi unjukrasa memprotes kinerja tatakelola perusahaan yang buruk oleh eks Direktur Utama PT Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi.
Karyawan menilai Faizal yang kini telah dipromosi sebagai Dirut IT PT Telkom Indonesia Tbk, meninggalkan jejak yang buruk dalam tatakelola perusahaan.
Ketua Serikat Pekerja Pos Indonesia Kuat Bermartabat, Ari Garmono mengatakan aksi sengaja digelar perusahaan yang mengaku prihatin karena indikator perusahaan tidak tercapai akibat buruknya tatakelola.
“Aksi ini merupakan reaksi kita terhadap buruknya tatakelola perusahaan, yang menyebabkan semua indikator kinerja perusahaan tidak tercapai,” katanya, Rabu, 28 Mei 2025.

Ari mengatakan ada banyak indikator yang dinilai memperburuk kondisi PT Pos Indonesia. Mulai dari indikator keuangan. Ini akan disampaikan secara rinci dalam pertemuan dengan Komisi VI DPR RI yang tengah diagendakan.
Indikator laporan kinerja juga turut menjadi sorotan massa aksi.
“Indikator laporan kinerja bahwa waktu tempuh kiriman tidak mencapai standarisasi yang baik walaupun oleh direksi diklaim baik, karena memakai indikator firsh a time bukan final delivery,” ujarnya.
Soal kesejahteraan karyawan juga dinilai sangat buruk. Banyak karyawan yang belum dibayarkan uang cuti, uang lembur, tunjangan termasuk honor.
“Kesejahteraan karyawan semakin buruk. Banyak hak-hak karyawan uang cuti, uang lembur, tunjangan pendidikan dan seterusnya termasuk honor-honor yang belum dibayarkan,” ujarnya.
“Indikator kepuasan pelanggan bisa kita lihat, cek saja di IG-nya PT Pos Indonesia. Secara data analitik sentimen negatif mencapai 90 persen,” kata Ari yang juga menjadi Ketua Ikatan Motor Pos Indonesia.
Dia juga menyayangkan tidak ada inovasi teknologi di era digital saat ini.
“Tidak ada inovasi juga termasuk transformasi teknologi tidak dilakukan apa-apa,” katanya.
Dengan kondisi tatakelola yang seperti itu, Ari menyayangkan jika eks Dirut justru dipromosikan dalam jabatan baru di BUMN lain.
“Dia sudah lima tahun dan saya enggak mengerti dia justru dipromosikan sebagai Direktur IT di PT Telkom. Padahal data security kita masih punya celah-celah berbahaya,” katanya.
Minta Pembenahan
Tuntutan massa meminta agar pemerintah dapat menyelamatkan perusahaan yang telah lama berdiri di Indonesia ini.
“Tuntutan kami agar pemerintah bersedia menyelamatkan PT Pos Indonesia sebagai perusahaan tertua di negeri ini yang berdiri sejak tahun 1746,” ujarnya.
Dia juga berharap agar direksi tidak malu meminta penyertaan modal ke pemerintah mengingat kondisi perusahaan yang dinilai sekarat.
“Direksi jangan malu-malu untuk meminta penyertaan modal negara, karena banyak dilakukan juga oleh BUMN yang lain. Ini kondisi perusahaan lagi sekarat tapi sok-sokan kasih deviden,” ujarnya.
Ari juga menyoroti soal laporan laba yang menyebut perusahaan tersebut dalam kondisi laba besar. Baginya itu adalah keliru.
“Secara pembukuan diklaim Pos Indonesia mencetak laba terbesar dalam sejarah. Mari kita buka dari masing-masing kantor bahwa banyak sekali beban biaya yang belum dibukukan,” ujarnya.
“Sehingga apa yang disebut laba terbesar adalah hasil menghisap keringat karyawan, karena banyak hak karyawan belum dibayar,” ujarnya.