Perbandingan Kekuatan Militer Iran dan Israel
KORANNTB.com – Iran dan Israel merupakan dua kekuatan militer utama di kawasan Timur Tengah. Keduanya memiliki pendekatan yang berbeda dalam hal strategi, struktur kekuatan, dan aliansi, namun sama-sama menunjukkan kesiapan tinggi dalam menjaga kepentingan nasional dan menghadapi ancaman regional.
Kekuatan Militer Israel
Israel memiliki kekuatan militer yang modern dan sangat terfokus pada kualitas teknologi. Angkatan bersenjatanya terdiri dari sekitar 170.000 personel aktif, didukung oleh lebih dari 450.000 cadangan yang dapat dimobilisasi dengan cepat.
Israel dikenal luas karena keunggulan udaranya, dengan armada pesawat tempur mutakhir seperti F-35I Adir, F-15I, dan F-16. Sistem pertahanannya juga sangat canggih, termasuk Iron Dome, David’s Sling, dan Arrow 3, yang dirancang untuk menghadapi berbagai jenis serangan rudal dan roket.
Selain itu, Israel diyakini memiliki senjata nuklir, meskipun tidak pernah dikonfirmasi secara resmi. Negara ini juga memiliki keunggulan dalam bidang intelijen dan perang siber, terutama lewat Unit 8200.
Israel mendapat dukungan kuat dari Amerika Serikat, baik dalam bentuk teknologi, dana militer, maupun kerja sama intelijen. Posisi geopolitiknya memungkinkan Israel untuk bertindak cepat dan presisi dalam menghadapi ancaman.
Kekuatan Militer Iran
Iran memiliki jumlah personel militer yang jauh lebih besar, dengan sekitar 580.000 pasukan aktif, termasuk Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), yang memiliki pengaruh besar dalam politik dan pertahanan.
Iran tidak memiliki angkatan udara modern sekuat Israel, tetapi menonjol dalam kekuatan rudal balistik, termasuk rudal jarak menengah seperti Shahab, Sejjil, dan rudal hipersonik Fattah yang baru diumumkan. Iran juga dikenal sebagai pionir dalam produksi drone murah berdaya ledak tinggi, yang telah digunakan di berbagai konflik proksi di Timur Tengah.
Strategi militer Iran mengandalkan jaringan sekutu non-negara (proxy) seperti Hezbollah di Lebanon, milisi Syiah di Irak dan Suriah, serta kelompok Houthi di Yaman. Melalui jaringan ini, Iran memperluas pengaruhnya dan mampu memberikan tekanan terhadap lawan tanpa harus berperang langsung.
Iran juga memiliki kemampuan perang siber yang berkembang pesat, dan telah terlibat dalam berbagai operasi digital terhadap target asing, termasuk infrastruktur dan situs militer lawan.
Perbandingan Strategis
Israel dan Iran menempuh jalur yang berbeda dalam pertahanan dan proyeksi kekuatan. Israel menekankan pada teknologi, presisi, dan kekuatan reaksi cepat, termasuk inteligen sementara Iran mengandalkan jumlah, kedalaman strategis, dan kemampuan untuk memperluas konflik melalui aktor-aktor regional hingga kedalaman strategi yang sulit diserang langsung.
Keduanya memiliki kekuatan berbeda yang tidak sepenuhnya dapat dibandingkan secara langsung, karena masing-masing memiliki doktrin militer, kondisi geografis dan aliansi politik yang unik.
Meskipun perang telah terjadi, perbandingan ini menunjukkan bahwa baik Iran maupun Israel memiliki kapabilitas militer yang serius dan strategi yang disesuaikan dengan kepentingan nasional mereka masing-masing.