KORANNTB.com – Hampir memasuki hari keempat proses evakuasi wanita asal Brasil, Juliana Marins (26) yang terjatuh di tebing Cemara Nunggal kawasan Gunung Rinjani, pihak keluarga Juliana mengonfirmasi korban meninggal dunia.

Disadur dari media Brasil, Globo, pihak keluarga Juliana menyebut korban telah meninggal dunia.

“Hari ini, tim penyelamat berhasil mencapai tempat Juliana Marins berada. Dengan penuh kesedihan, kami sampaikan bahwa dia tidak selamat. Kami sangat berterima kasih atas semua doa, pesan kasih sayang, dan dukungan yang telah kami terima.”

Meski demikian, petugas penyelamat belum menonfirmasi kabar tersebut.

Petugas saat ini tengah berupaya mengevakuasi korban. Hingga sore hari beberapa penyelamat telah turun menuju lokasi korban terjatuh. Namun karana memasuki malam hari, petugas terpaksa menghentikan proses evakuasi dan mendirikan tenda darurat di tebing yang curam.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Yarman, mengatakan bahwa tim telah mencoba pendekatan dari berbagai jalur.

“Hari ini difokuskan pada penurunan langsung ke lokasi korban menggunakan teknik vertical rescue, meskipun kondisi tebing curam dan cuaca menjadi tantangan utama,” ujarnya.

Rencana awal menggunakan helikopter untuk menjangkau lokasi gagal karena cuaca yang tidak memungkinkan untuk helikopter tiba di atas lereng gunung. Opsi alternatif sedang dipertimbangkan, termasuk kemungkinan evakuasi melalui jalur Danau Segara Anak jika akses dari atas tetap terhambat.

Sebanyak 48 personel dikerahkan dalam operasi ini, berasal dari Basarnas, Unit SAR Lombok Timur, Brimob, Polhut, EMHC, Lorax, porter lokal, hingga relawan dari Rinjani Squad. Logistik tambahan juga telah dikirim untuk mendukung operasi hingga dua hari ke depan.

Sore tadi, tujuh orang tim penyelamat berhasil mencapai area dekat korban. Karena waktu yang terbatas dan medan yang berbahaya, mereka memutuskan untuk bermalam di lokasi dengan mendirikan flying camp.

Yarman menambahkan bahwa evaluasi terus dilakukan di lapangan untuk mempercepat proses evakuasi tanpa mengesampingkan keselamatan seluruh tim. Namun karena kondisi hari mulai gelap, evakuasi dihentikan sementara dan tim penyelamat mendirikan flying camp di tebing curam di Rinjani.