KORANNTB.com – Eks Anggota DPRD NTB, TGH Najamuddin Mustafa mencium aroma bagi-bagi duit misterius oleh oknum DPRD NTB. Berdasarkan laporan yang diterimanya, ada sejumlah oknum dewan yang akan atau telah berbagi duit misterius.

“Saya mendengar ada hiruk-pikuk pembagian uang dilakukan oknum DPRD NTB yang baru. Itu saya dan teman-teman (eks dewan) dengar. Kabar itu telah sampai ke telinga kami semua,” katanya, Kamis, 3 Juli 2025.

Kendati demikian, Najamuddin belum memastian sumber aliran dana tersebut. Dia menduga ada kaitan uang tersebut dengan Pokir DPRD NTB 2025 yang merupakan jatah DPRD NTB yang lama.

“Jangan-jangan Pokir yang dulu dipotong dan dikelola. Bisa saja terjadi jika ada kesepakatan DPRD NTB dan pemerintah. Jadi mereka harus jelaskan kepada publik sumber uang tersebut,” ujarnya.

Najamuddin yang pernah duduk selama dua periode di Udayana, mengatakan jika dewan berbagi uang, yang paling pertama harus dipastikan adalah sumber uang tersebut.

“Saya pernah di DPRD NTB dua periode. Kalau ada transaksi harus jelas dasarnya,” ujarnya.

Dia memberi ilustrasi berdasarkan informasi yang diterima. Jika 20-30 orang mendapatkan uang ssecara misterius, bisa saja total uang yang diterima mencapai Rp4 hingga Rp5 miliar berdasarkan asumsi jika yang diterima Rp300 juta per kepala. Namun ini menurut Najam, nilai itu hanya dugaan subjektif dirinya yang belum terverifikasi. Namun dia memastikan dugaan bagi-bagi duit tersebut benar terjadi tanpa memastikan nilai dan sumbernya.

“Jangan sampai sumbernya dari Pokir dewan lama yang berjumlah Rp70 miliar. Itu bisa saja kita menduga kan? Maka DPRD NTB harus klarifikasi,” kata dia.

Dua Inisiator

Najamuddin juga menyebut ada dua oknum dewan baru yang menjadi sponsor pembagian duit misterius tersebut.

Dia tidak menyebut secara spesifik, namun menggambarkan dua orang tersebut merupakan ‘orang hebat’ yang baru masuk kursi Udayana dan pintar mengatur ritme permainan.

“Informasi sampai kami terima ada dua orang hebat yang menjadi sponsornya untuk melakukan pembagian,” ujarnya.

“Mereka menjadi inisiatornya!” tegas Najam.

Klarifikasi Dewan

Sekretaris Komisi III DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat, Raden Nuna Abriadi belum berani berbicara banyak, karena tidak mengetahui persis peristiwa tersebut.

“Karena ini peristiwa belum terjadi. Saya mengondisikan anggota. Kita enggak berani (berbicara banyak) karena memang tidak melihat apa-apa,” ujarnya.

Raden belum berani membenarkan adanya aliran dana tersebut, karena belum melihat secara langsung.

“Karena tidak menerima dan melihat jadi enggak berani mengatakan,” katanya.

Ada Tapi Tidak Berani Terima

Sementara, Anggota DPRD NTB, Abdul Rahim dari PDI Perjuangan mengatakan memang mendengar informasi tersebut, namun dia tidak berani menerima karena tidak ada sumber yang jelas dari mana asal-usul uang tersebut.

“Saya kan memang enggak tahu jelaskan uang buat apa, saya enggak mau terima,” katanya.

Dia mengaku sempat ditawari tapi menghindari untuk mengambil uang tersebut.

“Karena saya yang namanya tiba-tiba dapat duit enggak berani kalau belum jelas sumber. Yang jelas saya ditawari tapi saya mau menghindari,” ujarnya.