KORANNTB.com — Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memperkenalkan deretan robot canggih dalam rangka Hari Bhayangkara ke-79, salah satunya adalah robot anjing atau i-K9 yang memiliki harga fantastis, mencapai nyaris Rp3 miliar per unit. Kendati memicu perdebatan publik soal anggaran, Polri menekankan bahwa kehadiran robot ini difokuskan untuk mendukung tugas-tugas kepolisian yang berisiko tinggi.

Presiden Direktur PT Ezra Robotics, pihak pengembang robot anjing tersebut, menyatakan bahwa harga mencapai Rp3 miliar karena unit ini dilengkapi berbagai sensor dan sistem kecerdasan buatan (AI) canggih. “Kalau untuk model basic-nya sendiri, nyaris Rp3 miliar,” ujarnya seperti dikutip dari sejumlah media nasional.

Robot anjing tersebut dirancang menyerupai hewan berkaki empat, dengan kemampuan beradaptasi di berbagai medan, termasuk area berbahaya atau sempit yang sulit dijangkau manusia. Perangkat ini dapat digunakan untuk deteksi bahan peledak, pengintaian, misi pencarian dan penyelamatan (search and rescue), serta pemantauan lokasi berisiko tinggi.

Selain kemampuan mobilitas tinggi, robot anjing juga dilengkapi kamera dan sensor pengindraan, seperti lidar dan inframerah, yang memungkinkan unit ini bekerja dalam gelap atau situasi berasap. Dengan integrasi teknologi AI, robot mampu memetakan area dan mengenali objek mencurigakan secara otomatis.

Link Banner

Polri menyebutkan bahwa penggunaan robot ini tidak semata-mata menggantikan peran personel, melainkan untuk menekan risiko keselamatan dalam operasi berbahaya. Dalam penggerebekan narkoba, penjinakan bom, hingga penanganan kerusuhan massa, robot diharapkan menjadi alat bantu modern yang efisien.

Selain robot anjing, Polri juga memperkenalkan robot humanoid yang menyerupai manusia serta robot layanan publik. Robot humanoid difokuskan untuk patroli digital, pengenalan wajah, dan pelayanan informasi di tempat umum. Sementara itu, robot layanan publik bertugas membantu masyarakat di kantor-kantor kepolisian dengan memberikan panduan dan menjawab pertanyaan dasar.

Pengembangan seluruh sistem robot ini merupakan kerja sama Polri dengan perusahaan teknologi dalam negeri dan sejumlah institusi riset. Meski belum digunakan secara penuh dalam operasional harian, robot-robot tersebut sedang melalui tahap uji coba dan simulasi di berbagai wilayah.

Polri menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari transformasi menuju kepolisian modern yang berbasis teknologi. Diharapkan, pada tahun-tahun mendatang, perangkat cerdas seperti robot i-K9 akan menjadi bagian integral dari sistem keamanan nasional yang lebih adaptif dan responsif terhadap tantangan zaman.