Cerita Mahasiswa Unram yang Selamat dari Kasus Kekerasan di Pantai Nipah
KORANNTB.com – Made Vaniradya Puspa Nitra (19) seorang mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Mataram (Unram) tewas di Pantai Nipah diduga dianiaya oleh orang tak dikenal, Rabu, 27 Agustus 2025.
Tidak hanya Vaniradya, kekasihnya Radit Ardiansyah (19) babak belur dianiaya oleh orang tak dikenal tersebut.
Radit ditemukan selamat dan dibawa ke puskesmas terdekat. Sementara Vaniradya meninggal dunia dalam kondisi tubuh terlungkup di sekitar pantai.
Muncul video seseorang korban diduga Radit dalam kondisi tubuh babak belum di pusat medis. Dia ditanya kronologis kejadian yang menimpanya.
Kajadian bermula saat dua mahasiswa ini pergi dari Unram menuju Pantai Nipah untuk melihat matahari terbenam. Saat matahari mulai terbenam, mereka didatangi seorang pria tak dikenal.
“Satu orang, dia dari atas kami (datang) sekitar jam 6 sore dari atas tebing membawa bambu,” katanya.
Radit mengaku pria tersebut memiliki paras berambut pendek dengan usia sekitar 30-an tahun. Pria misterius itu mengintrogasi mereka, karena menuduh mereka akan berbuat mesum.
“(Dia tanya) Kalian ngapain di sini, kita gak ngapain saya jawab,” ujarnya.
Saat mereka hendak pulang, pria tersebut menahan mereka agar tidak pulang.
“Mulai gelap saya pingin pulang, dia bilang kenapa kamu ndak pulang, saya bilang ini kita mau pulang, ditahan sama dia,” katanya.
Pria itu juga mengancam mereka akan dibawa ke kepala dusun atas dugaan berbuat mesum.
“Kalian mau macam-macam saya bawa ke kadus kalian ya, kita enggak mau macam-macam saya bilang,” ujar Radit.
Radit mengaku tidak mengenal pria tersebut. Namun dia masih mengingat wajah pria tersebut jika bertemu.
“Ingat kalau saya lihat mukanya,” katanya.
Radit baru 3 Agustus lalu berpacaran dengan Made Vaniradya. Kejadian ini sangat membuat dirinya trauma. Orang yang dicintainya meninggal di depan matanya.
Dari berita sebelumnya menyebut mereka merupakan korban begal cukup diragukan, karena sepeda motor milik mereka ada di sekitar lokasi kejadian.
Keterangan Polisi
Kasat Reskrim Polres Lombok Utara AKP Punguan Hutahaean mengatakan kronologis kejadian berdasarkan keterangan saksi dan keluarga korban sekitar pukul 16.30 Wita (sehari sebelumnya), korban bersama rekannya berangkat dari kampus Unram menuju Pantai Nipah dengan mengendarai sepeda motor Honda PCX hitam untuk melihat matahari terbenam.
“Hingga pukul 24.00 Wita, MVPN (Made Vaniradya) tidak kunjung pulang, sehingga orang tua korban melakukan pengecekan kepada rekan-rekan kuliah putrinya,” ujarnya.
Keluarga Made Vaniradya mengetahui bahwa korban berada di sekitar Pantai Nipah. Pihak keluarga kemudian menuju lokasi untuk melakukan pencarian.
Sekitar pukul 01.30 WITA, korban Radit ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri di sekitar TKP dan langsung dibawa ke Puskesmas Nipah.
“Pagi harinya, sekitar pukul 06.30 Wita, korban Made Vaniradya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di lokasi yang sama dengan posisi terlungkup,” ujarnya.
Polisi saat ini berhasil mengamankan barang bukti sepeda motor Honda PCX hitam No. Pol EA 5502 AI. Kendaraan sudah diamankan di Mapolsek Pemenang.
Kasus ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh Sat Reskrim Polres Lombok Utara.
Atas peristiwa tersebut Sat Reskrim bersama unit Identifikasi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP)
“Saat ini korban RA sudah dirujuk ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut dan untuk korban MVPN akan dilakukan otopsi,” ujarnya.