Kenali Empat Ular Paling Mematikan Banyak Ditemukan di NTB
KORANNTB.com – Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dikenal memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, termasuk berbagai jenis ular. Di antara puluhan spesies yang hidup di daerah ini, empat di antaranya dikenal memiliki bisa kuat dan sering dijumpai di sekitar lingkungan masyarakat.
Berikut ini adalah empat jenis ular yang memiliki bisa sangat mematikan yang sering ditemukan di NTB:
- Bandotan Puspa
Ular Bandotan Puspa dengan nama latin Daboia Siamensis (Eastern Russell’s Viper) sering ditemui di Bima dan Dompu. Penyebaran ular jenis ini berada di Pulau Jawa bagian timur dan sebagian Nusa Tenggara baik NTT maupun NTB.
Ular ini berasal dari keluarga viperidae dan merupakan ular nomor satu paling mematikan dari seluruh jenis ular viper di Indonesia.
Ular ini berbentuk kepala segi tiga layaknya ular viper lainnya dengan badan seperti piton namun memiliki ukuran tubuh yang relatif pendek. Ular ini biasa ditemui di tanah dan berkamuflase dengan dedaunan karena corak warnanya kecoklatan.

Ular ini dapat menyerang dengan sangat cepat dan menyuntikan bisa yang dapat menyebabkan pembengkakan lokal, nyeri hebat, koagulopati signifikan, hemolisis, pendarahan akut, gagal ginjal hingga kematian.
Belum ada serum antibisa ular ini diproduksi di Indonesia. Serum diproduksi di negara tetangga yang diimpor oleh Indonesia. Sehingga jika tergigit, segera menuju pusat medis dan jangan pernah coba-coba melakukan pengobatan tradisional. Sangat jarang sekali orang selamat dari gigitan ular ini jika tidak ditangani oleh medis secara cepat dan tepat.
Belum ada kasus penemuan ular jenis ini di Lombok. Namun marak sekali petani di Bima dan Dompu menemukan ular tersebut.
Sebuah jurnal penelitian menyebut ular ini memiliki kandungan toksisitas yang sangat tinggi. Dalam satu gigitannya mengandung venom 0,162 mg/kg atau dalam satu gigitannya bisa membunuh 22 manusia sekaligus 88,211 tikus.
Ini mengalahkan ular King Kobra (Ophiophagus Hannah) yang memiliki kandungan 1,09 mg/kg atau dapat membunuh 45,830 tikus dan 11 manusia dalam sekali gigitan.
- Ular Laut Belang
Ular Laut Belang (Laticauda colubrina) merupakan jenis ular yang masuk dalam keluarga Elapidae seperti kobra, mamba dan taipan. Ular ini juga dikenal dengan nama Erabu Kuning.
Ular laut jenis ini banyak ditemukan di perairan sekitar Pulau Ular, Kabupaten Bima, NTB. Warna tubuhnya belang biru dan hitam dengan ekor pipih menyerupai dayung.
Ular ini merupakan ular berbisa tinggi dan sangat mematikan. Bisanya lebih berbahaya dan tinggi dibanding ular kobra. Jika terkena gigitan, sangat sulit untuk dapat selamat apalagi jika tidak segera mendapat penanganan medis.

Karakter ular ini sangat pasif dan tidak agresif, karena berisfat akuatik atau hidup di air. Karakter yang pasif membuat banyak masyarakat awam justru menganggap ular ini tidak berbahaya dan melakukan free handling atau memegang dengan tangan kosong. Itu ditambah dengan mitos masyarakat lokal bahwa ular tersebut dulunya merupakan jelmaan manusia yang dikutuk, membuat masyarakat mengira ular ini tidak berbahaya.
Padahal, jika terusik dan tergigit, ular ini dapat mengundang keluarga ke rumah duka.
- Trimeresurus Insularis
Ular Trimeresurus Insularis atau Ular Hijau Ekor Merah sering dijumpai di NTB. Lombok khususnya paling banyak ditemui ular ini. Ular Hijau Ekor Merah memiliki bisa yang sangat tinggi atau high venom.
Seorang wisatawan asal Mesir, Ahmed Samy Niazy El Gharably mengalami insiden digigit ular saat berada di Novotel Lombok Tengah. Itu membuat kakinya bengkak, jari kakinya lebih memanjang pasca gigitan tersebut.
Selain Trimeresurus Insularis ada juga Trimeresurus Albolabris, keduanya memiliki corak warna yang sama, hijau dengan ekor merah atau perak. Bentuk kepala ular ini seperti segitiga layaknya ular viper lainnya, karena ular ini masuk dalam family viperidae.

Selain di Lombok, ular ini juga menyebar di Jawa Timur, Bali, Sumbawa, Flores, Pulau Komodo, Rote, Timor hingga Timor Leste. Namun untuk corak warna ular ini berbeda di masing-masing daerah.
Jangan coba-coba untuk memegang dengan tangan kosong ular jenis ini. Gigitannya sangat berpotensi fatal. Jika tergigit, segera menuju pusat medis atau rumah sakit untuk mendapatkan antibisa. Usahakan bagian tubuh yang tergigit jangan banyak bergerak untuk menghindari bisa ular menyebar lebih parah ke anggota tubuh lainnya.
- Kobra Lombok
Ular Kobra Lombok atau dikenal dengan nama latin Naja sputatrix merupakan jenis ular sendok yang berasal dari family elapidae. Ular ini memiliki bisa sangat tinggi atau high venom.
Ular Kobra Lombok memiliki corak warna yang lebih berbeda dengan Kobra Jawa atau Kobra Sumatra. Pada bagian ekor ular Kobra Lombok terlihat lebih kemerahan.
Selain memiliki bisa yang mematikan, ular jenis ini mampu menyemburkan bisanya sejauh 2 meter dengan target mengenai mata manusia. Sehingga harap berhati-hati. Jika terkena mata, segera mencucinya sebersih mungkin untuk menghindari kebutaan atau kerusakan mata secara permanen.
Itulah empat jenis ular berbisa yang sering ditemukan di NTB. Banyak juga ular lainnya dengan jenis bisa rendah seperti Ular Pucuk atau ular tanpa bisa seperti Tali Picis yang hidup di NTB. Ular jenis ini cendrung lebih aman dan tidak berbahaya.