KORANNTB.com – Polemik dualisme Nahdlatul Wathan (NW) di Nusa Tenggara Barat diharapkan diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Dipercaya, dengan ngopi bareng dapat menyelesaikan sengkarut masalah di Ormas Islam terbesar di NTB itu.

Sekretaris Umum Pengurus Wilayah NW NTB Irzani, mengajak para pemuda NW baik kubu Pancor maupun kubu Anjani dapat duduk bersama menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan.

“Seluruh elemen ayo, misalnya di tingkat elit tidak bisa (berdamai) ayo kita mulai dari pengurus cabang, anak cabang, pemuda, ayo duduk bersama, ngopi bareng-bareng,” katanya di Kota Mataram, Senin, 23 September 2019.

Lebih jauh Irzani mengatakan, proses keluarnya SK Menkumham 2019 yang mengakui NW versi TGB di Pancor tidak datang secara tiba-tiba, melainkan melalui proses peradilan yang panjang.

“Prosesnya panjang sekali 2014, 2016, tapi itu ranah pengadilan. Kok bilang tidak prosedural, tanya saja di pengadilan, sampai PK (peninjauan kembali) butuh lima tahun,” ujarnya.

Dia meminta, pihak yang keberatan dikeluarkan SK tersebut dapat melakukan upaya hukum untuk menyelesaikan polemik tersebut.

“Hadirnya SK terakhir dokumen negara dan tidak mungkin keluar begitu saja. Proses keluarnya SK sama dengan proses keluarnya SK 2016, ada pengadilan, banding, kasasi sampai PK. Kebetulan PK memenangkan Pancor TGB,” jelasnya. (red)

Foto: Demonstrasi massa NW Anjani di Kantor Kemenkum HAM NTB