Mataram – Pasca menangnya Zul-Rohmi berdasarkan hasil real count KPUD NTB, beredar kabar telah dibentuk Tim Transisi di kubu Zul-Rohmi. Berbagai anggapan pun muncul terkait dibentuknya tim transisi tersebut. Bahkan, tim transisi juga dianggap sebagai tim yang mengajukan usulan nama-nama pejabat yang mendampingi kepemimpinan Zul-Rohmi.

Menanggapi hal tersebut, Dr Zul yang ditemui saat penetapan dirinya sebagai Gubernur NTB, mengatakan bahwa tim tersebut merupakan tim biasa yang membantunya untuk menyiapkan program awal sebagai wujud tanggungjawab moralnya pada masyarakat.

“Tim Transisi tidak seheboh yang dibicarakan. Sebenarnya tim biasa aja yang membantu kami dan sangat terbuka luas anggotannya,” ujarnya, Selasa (24/07).

“Jadi kemarin itu kan ada visi-misi yang teman-teman ini turut berkontribusi menyusunnya. Oleh karena itu kita mencoba membuat list apa yang jadi prioritas sebagai tanggungjawab moral,” pungkasnya.

Terkait dugaan tim transisi untuk menyingkirkan Kadis yang tidak mendukungnya di Pilgub NTB kemarin, dia dengan tegas membantahnya. “Kita bukan orang (yang) ada dendam politik. Kita enggak sembarang mengganti orang,” tuturnya.

Dr Zul juga mengucapkan terimakasih bagi masyarakat yang telah memilihnya, juga bagi KPUD NTB dan pihak keamanan yang telah sukses menjalankan serta mengawal Pilkada dengan lancar dan kondusif.

“Bagaimanapun kita sangat bersyukur Pilkada di NTB berlangsung aman dan tertib. Tentu kami berterimakasih pada KPUD yang telah menyelenggarakan pemilu yang luar biasa. Ini kemenangan masyarakat NTB, juga pada pihak keamanan yang menyebabkan suasana berjalan kondusif,” pungkasnya.