DPD RI, Pemkab Lobar dan Relawan Siap Bangun Huntara di Lobar
Lombok Barat – Hunian Sementara (Huntara) bagi korban gempa bumi yang masih mengungsi di tenda semakin dibutuhkan. Terlebih musim penghujan semakin dekat. Pernyataan tersebut disampaikan Senator asal NTB yang juga menjadi Ketua IWAPI NTB Baiq Diyah Ratu Ganefi saat menggelar rapat persiapan pembangunan rumah hunian sementara bersama Sekda Lobar Muhammad Taufiq, Dansatgas bencana Kol Inf Farid Makruf dan Lembaga sosial asal Newzeland dan Kanada di Pendopo Bupati Lobar, Senin (27/08).
Lebih jauh Baiq Diyah mengatakan, dirinya mewakili DPD RI bekerjasama dengan lembaga sosial asal Newzeland dan Canada akan membangun Huntara di wilayah Gunungsari yang terkena dampak gempa bumi parah.
Pembangunan Huntara ini ungkap Baiq Diyah akan melibatkan masyarakat yang dibantu oleh personil TNI. Pembangunan Huntara dengan memanfaatkan sisa bangunan yang masih tersedia. Namun bila material yang dibutuhkan kurang, LSM asal Newzeland dan Canada akan membantu meyediakan material yang dibutuhkan untuk membangun Huntara tersebut.
“Jadi kita ajak korban atau masyarakat yang terdampak untuk membangun hunian sementara dengan memanfaatkan material bangunan yang masih tersedia, pembangunan Huntara ini dari masyarakat untuk masyarakat itu sendiri,” papar Baiq Diyah.
Sementara Sekda Lobar, Muhammad Taufiq menyambut baik upaya pembangunan hunian sementara tersebut. Taufiq menyatakan Pemkab Lobar membantu dengan memberikan izin dan memberikan data jumlah pengungsi di lokasi yang akan dibangun hunian sementara.
“Kami menyambut baik upaya membanhun hunian sementara yang tahan gempa dan layak ditempati, terlebih sebentar lagi musim hujan,” tandasnya.
Dansatgas Bencana NTB Kol. Inf. Farid Makruf menyatakan personilnya siap membantu pembangunan Huntara tersebut. “Tugas dari personil TNI nanti membersihkan puing-puing rumah yang hancur dan merapikan bekas reruntuhan, bila ada material yang masih bisa di pakai akan dikumpulkan untuk pembangunan hunian sementara, pada prinsipnya kami siap membantu,” ujar mantan Danrem 162/WB tersebut.
Rencananya pada tahap pertama akan dibangun hunian sementara di sepuluh titik di wilayah Gunungsari. Per titik akan dibangun sepuluh unit rumah. Bila hunian sementara ini dianggap ideal dan memenuhi standar kelayakan maka pembangunan Huntara akan diperbanyak. (Red)
Tinggalkan Balasan