Mataram – Tensi politik, khususnya pemilihan presiden dan wakil presiden 2019 mendatang  sudah mulai meninggi, baik dari pusat hingga daerah. Saling klaim dan dukungan mulai ‘digoreng’ tim sukses untuk meraih simpati masyarakat.

 

Pun demikian yang terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Barat, kendati secara organisasi Nahdlatul Wathan tidak berafiliasi pada partai politik tertentu, tetapi sebagai warga negara memiliki hak untuk menentukan pilihannya dalam pesta demokrasi lima tahunan ini.

 

Pada Pilpres 2014 silam NW membawa gerbongnya untuk mendukung dan memenangkan Jokowi – JK.

 

“Jadi massa NW itu jauh sebelum banyak orang yang mendukung Jokowi di NTB ini, kita warga NW berupaya semaksimal untuk mendukung Jokowi,” kata Sekretaris Pimpinan Pemuda  NW, Nurkholis, M.Hum di Mataram, Rabu, 16 Oktober 2018.

 

Lanjut Nurkholis, sekarang tiba-tiba orang mau menelikung di tengah jalan dan terkesan mengadu domba NW. Ini kan sudah tidak benar.

 

“Kami minta pak Winengan menghormati Ketua Umum PBNW Hj St Raihanun Zainuddin AM yang sah sesuai perundang-undangan yang berlaku di negara kita. Apa yang disampaikan Winengan di salah satu media itu sangat tidak menghargai Ketua PBNW kami yang berkantor di Mataram bukan di Pancor. Tolong, mari kita saling menghargai,” pintanya sembari mnambahkan statemen Pak Winengen itu atas nama pribadi atau lembaga NU.

 

Hal senada juga disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah HIMMAH NW, NTB Syamsuriadi yang mengaku sangat kecewa dan menuntut Winengan minta maaf ke publik atas ucapannya bahwa PBNW di Pancor, di salah satu media.

 

“Winengan ini tidak paham organisasi NW jadi jangan buat statemen yang bikin resah warga NW. Ini statemennya tendensius dan cendrung mau mengadu domba NW,” tegasnya.

 

Untuk itu, lanjut Syamsu, tolong saling menghargai, soal dukungan pilpres NW sudah periode pertama dulu dukung Jokowi, dan sampai sekarang tetap dukung Jokowi, apalagi sekarang bergandengan dengan ulama, maka lebih mantap lagi kami mendukung Jokowi – Kiyai Ma’ruf.

 

“Tapi tolonglah Pak Winengan menghargai organisasi NW yang memiliki pimpinan yang sah, jangan buat stateman yang bikin kita gaduh dan tidak bersimpati,” pungkasanya.(red)