Mataram – Barisan Kyai Ma’ruf Amin terbentuk di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Berdirinya barisan tersebut untuk membela Ma’ruf Amin jika terserang fitnah maupun hoaks.

 

Namun, pembentukan barisan tersebut tidak berjalan mulus. Bawaslu NTB meminta klarifikasi Lalu Winengan terkait statusnya sebagai PNS yang harusnya bersifat netral.

 

Winengan pun memberikan klarifikasi pada Bawaslu. Pada awal media, dia menjelaskan tujuan pembentukan barisan tersebut bukan bagian dari politik praktis, namun murni sebagai upaya membela setiap ulama yang diserang fitnah maupun hoaks.

 

“Bukan gerakan politik, kita hanya membela kyai yang selalu dibully diserang hoaks. Sekarang yang sedang diserang hoaks kiyai Ma’ruf, kalau yang diserang ulama lain kita bela juga,” ujarnya, Jumat, 19 Oktober 2018.

 

Winengan juga membantah dia bagian dari relawan Ma’ruf Amin, namun murni lantaran dia juga merupakan Sekretaris Nahdlatul Ulama (NU) NTB, sekaligus pencinta ulama.

 

“Bukan relawan karena saya PNS, tapi sebagai bagian beliau karena saya NU. Saya tidak mengawal, memfasilitasi Ma’ruf Amin tapi hanya memantau dan menjaga kiyai jika diserang fitnah,” jelasnya.

 

“Karena saya ini kader. Apa salah kalau saya menjaga kiyai? Kecuali saya fasilitasi, membuat ajakan memilih. Saya tidak pernah bilang mendukung Jokowi – Ma’ruf Amin,” terangnya.

 

Jika kedapatan ada pihak yang terbukti memfitnah Ma’ruf Amin, maka Barisan Kiyai Ma’ruf Amin NTB tidak segan melaporkannya pada polisi.

 

“Kalau ketahuan sebar fitnah, sebar hoaks pada ulama, pada Ma’ruf Amin maka tidak segan kita laporkan ke polisi,” tegas dia. (red)