Mataram – Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT) bekerjasama dengan Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (FLLAJ) menggelar sosialisasi keselamatan berlalu lintas bagi perempuan pengendara di Dinas Perhubungan Kota Mataram, Senin, 22 Oktober 2018.

 

Selama ini muncul stigma bahwa perempuan yang mengendarai kendaraan kerap lalai dalam memperhatikan keselamatan berlalu lintas. Melalui sosialisasi keselamatan pengendara stigma tersebut coba dihapus, bahkan perempuan harus menjadi agen keselamatan berlalu lintas.

 

Data FLLAJ NTB mencatat angka kecelakaan perhari mencapai 11,07 persen bahkan angka terrsebut melampui angka kecelakaan nasional. Melalui sosialisasi ini diharapkan perempuan sebagai agen keselamatan berkendara dapat menularkan pentingnya memperhatikan tertib berlalulintas sekaligus memberikan sosialisasi pentingnya keselamatan berkendara.

 

Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia Nusa Tenggara Barat, Baiq Diyah Ratu Ganefi menyatakan, melalui pendekatan humanis kepada keluarga terdekat dan lingkungan sekitar sosialisasi tentang keselamatan berkendara optimis bisa dilakukan dan diaplikasikan saat berkendara.

 

“Saya mengapresiasi kegiatan ini, sosialisasi ini penting karena anak kebanyakan lebih dengar ibunya. Jadi ibu-ibu bisa mulai dari keluarga untuk mensosialisasikan keselamatan berkendara,” ujarnya.

 

Ketua FLLAJ Ir. Asep supriyatna mengatakan perempuan sebagai agen keselamatan diharapkan Bisa menularkan keselamatan pada yang yang lain, agar lebih tertib dalam berkendara mulai dari disiplin menggunakan helm hingga klik, membawa SIM, STNK dan lainnya.

 

“Berbagai upaya dilakukan untuk menekan angka kecelakaan termasuk kegiatan sosialisasi ini, sosialisasi ini sangat penting untuk mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi,” paparnya.

 

Perwakilan dari Polda NTB serta Polres Mataram juga mensosialisasikan empat rambu lalu lintas berdasar warna. Biru (perintah), hijau (petunjuk), kuning (peringatan), dan merah (larangan).

 

Adapun faktor kecelakaan terjadi paling besar karena faktor human eror selain kondisi kendaraan, jalan dan cuaca.

 

Linda Rahmawati perwakilan Jasa Raharja cabang NTB menyatakan klaim asuransi Jasa Raharja, disesuaikan dengan jenis luka dan lainnya. Adapun pengajuan klaim pun dengan surat laporan ke polisi.

 

Kegiatan diskusi ini berlangsung hangat. Anggota IWAPI se Pulau Lombok yang hadir terlihat antusias mendengarkan penjelasan dari narasumber. Beberapa pertanyaan seputar keselamatan berkendarapun dilontarkan. Selain memberikan pertanyaan para peserta juga melayangkan kritik seperti aktivitas bongkar muat batu bara di Lembar yang membuat masyarakat terganggu karena kurang tertibnya aktivitas tersebut serta supir truk yang ugal-ugalan. (red)