Baiq Diyah: Handicraft NTB Harus Mampu Mencuri Perhatian di Inacraft 2019
MATARAM – Assosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) Provinsi NTB terus berupaya mempromosikan kerajinan khas daerah NTB, selain mendorong peningkatan kapasitas perajin di daerah ini.
Upaya promosi yang dilakukan adalah dengan mengikutsertakan sejumlah perajin handicraft ke berbagai pameran kerajinan, baik di dalam negeri maupun mancanegara.
Tahun 2019 mendatang, ASEPHI juga mendorong sejumlah perajin handicraft di NTB untuk turut serta dalam pameran kerajinan Inacraft 2019, yang bakal digelar di Jakarta pada 24-29 April 2019 nanti.
“Kami terus memotivasi perajin untuk mulai berbenah dan mensupport mereka untuk lebih fokus meningkatkan kualitas produk kerajinannya melalui kreatifitas dan inovasi agar bisa bersaing,” kata Ketua ASEPHI NTB, Hj Baiq Diyah Ratu Ganefi, dalam pertemuan dengan Project Officer Inacraft, Hadi Sunarno, Kamis (25/10), di Mataram.
Pertemuan juga dihadiri sekitar 20 pelaku usaha dan perajin handicraft di NTB.
Baiq Diyah mengatakan, pameran Inacraft menjadi salah satu ajang bergengsi untuk mempromosikan kerajinan daerah.
Seperti juga pameran-pameran besar lainnya, Inacraft bisa menjadi ajang pembuktian keunggulan kualitas produk kerajinan.
“Moment seperti itu harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mempromosikan produk kerajinan NTB. Sebab kalau sudah terpromosikan dan punya keunggulan, maka ini akan berdampak positif juga bagi peningkatan eksport kerajinan kita ke depan,” kata Baiq Diyah.
Menurutnya, produk kerajinan Mutiara menjadi ikon kebanggaan NTB yang memiliki pangsa eksport cukup luas.
Namun, tentu saja kerajinan lainnya juga tetap didorong agar bisa semakin terkenal dan diminati pasar mancanegara.
Selain Mutiara, NTB punya banyak potensi kerajinan lain, seperti kain tenun, tembikar atau gerabah, seni ukir cukli, anyaman ketak, dan masih banyak lagi.
“Semua perajin ini kita dorong dan support untuk meningkatkan kualitas produknya. Harapannya agar di ajang Inacraft 2019 nanti, handicraft NTB bisa mencuri perhatian,” tukasnya.
Baiq Diyah yang juga Anggota DPD RI Perwakilan NTB ini menjelaskan, untuk sektor ekonomi kreatif potensi kerajinan di NTB cukup menjanjikan, dengan banyak keragaman produk.
Jika ini bisa dikelola dengan baik, bukan saja bisa menambah daya ungkit pertumbuhan ekonomi daerah, tetapi juga akan membantu membuka cukup banyak lapangan pekerjaan.
“Di sektor ekonomi kreatif ini kunci utama keberhasilan adalah terus berbenah dan berinovasi. Begitu pun dengan kerajinan, perlu terus ada gagasan baru dan inovasi yang meningkatkan kualitas produk,” katanya.
Project Officer Inacraft, Hadi Sunarno menjelaskan, Inacraft 2019 merupakan perhelatan Inacraft yang ke 21 tahun.
Ajang yang dipersembahkan sebagai wadah unjuk kreatifitas produk kerajinan nusantara ini akan digelar 24-28 April 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.
“Tema 2019 adalah Jakarta Enjoyable Multicultural Diversities,” katanya.
Menurutnya, tahun 2019 ikon nasional dalam Inacraft adalah DKI Jakarta, setelah pada tahun 2018 lalu yang menjadi ikon adalah Provinsi Sumatera Utara.
Hadi mengatakan, Inacraft 2019 akan menjadi istimewa, karena selain ikon nasional juga akan tampil ikon mancanegara.
“Negara Maroko akan menjadi The 1st Country of Honour yang didukung oleh Ministry of Tourism, Air Transportation Handicraft & Social Economy, Kingdom of Morroco, akan tampil di Inacraft 2019 nanti,” katanya.
Ia berharap produk kerajinan dari NTB bisa meramaikan perhelatan pameran kerajinan nusantara itu.
Sebab, pameran ini memang bertujuan untuk memperluas pasar produk kreatif Indonesia di pasar domestik, sehingga tercipta titik temu transaksi jual beli antara produsen dan konsumen.
Selain itu tujuan Inacraft juga agar pelaku industri kreatif berbasis UKM di Indonesia juga mampu bersaing di pasar internasional.
Inacraft 2019 mendatang, papar Hadi, akan menjadi tolak ukur dari sisi kualitas. Sehingga diharapkan muncul produk-produk dengan inovasi baru.
“NTB juga harus tampil dengan produk kerajinannya yang inovatif. Jika memang ada batik dan mutiara asli, Inacraft memiliki tempat khusus yang lebih ekslusif,” katanya.
Mengamini Baiq Diyah, Hadi menjelaskan, kontribusi produk kerajinan atau handicraft terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) cukup besar.
Pada tahun 2017 tercatat setidaknya produk kerajinan mampu berkontribusi sebesar Rp141 Triliun terjadap PDB, dari total Rp1.000 Triliunyang disumbang oleh sektor ekonomi kreatif nasional. (red)
Tinggalkan Balasan