Baiq Diyah Apresiasi Konsep Porprov NTB 2018
Mataram – Pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) 2018 tidak seperti gelaran sebelumnya. Pada Proprov NTB X tahun 2018, dirangkai dengan konsep sport tourism.
Pembukaan Porprov dilaksanakan di kawasan wisata Mandalika, yang di awali dengan defile atlet dan para official masing-masing tim.
Tidak hanya pembukaan di kawasan wisata, beberapa cabang olahraga juga akan digelar di pusat perbelanjaan seperti Mataram Mall dan Epicentrum Mall.
Perubahan konsep Porprov tahun ini menuai apresiasi dari berbagai kalangan. Beberapa kepala daerah yang juga sebagai ketua cabor memberikan dukungan pelaksanaan Porprov yang disandingkan dengan pariwisata.
Tidak ketinggalan apresiasi juga disampaikan Ketua Persatuan Senam Seluruh Indonesia (Persani) NTB, Baiq Diyah Ratu Ganefi.
Menghadiri pembukaan Porprov di kawasan Mandalika, Baiq Diyah mengatakan mengawinkan dua konsep berbeda merupakan hal yang baru pada pelaksanaan Porprov. Meski demikian ia optimis pelaksanaan Porprov tahun ini akan memberikan sajian dan tontonan yang berkualitas.
“Konsep ini baru ya, mungkin di tingkat nasional hal yang biasa, tetapi pada Porprov ini sesuatu yang baru, jadi masyarakat nanti selain bisa menyaksikan pertandingan juga sekalian berwisata,” ujarnya.
Baiq Diyah juga tidak lupa berharap atlet senam yang berada di bawah Persani akan memberikan hasil yang maksimal. Khusus untuk atlet senam, Baiq Diyah menyatakan kemampuan atlet senam bisa bersaing di tingkat nasional.
Sementara Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah yang membuka secara resmi Proprov NTB X 2018, berharap akan hadir bibit bibit unggul atlit NTB yang mampu meneruskan capaian prestasi para seniornya.
“Saya berharap melalui Porprov ini akan lahir Zohri Zohri yang lain, atlit masa depan yang bisa mengharumkan nama NTB baik di kancah nasional ataupun Internasional,” ucapnya.
Pada Porprov kali ini sejumlah atlit peraih piala baik di tingkat Asia hingga dunia akan turun. Seperti, Lalu Muhammad Zohri (kejuaraan atletik Dunia di Tampere, Finlandia), Mariati (Kejuaraan Dunia Pencak Silat di Bali), Yuliana (Kejuaraan Dunia Junior di Shongkla, Thailand), Risa Septiyarini (Kejuaraan Dunia Muay Thai), Ahmad Zigi Zaresta Yuda (Nomor KATA Karate), dan Faqih Karomi (Juara dunia Kelas Kumite).
Ditambah lagi, beberapa atlet yang pernah menorehkan prestasi di level nasional. Seperti Fadlin, Sapwaturrahman, Ni Putu Dini Jasita Utami, Ditha Juliana, Iswandi dan beberapa atlet lainnya. (red)
Tinggalkan Balasan