MATARAM – Bicara masalah pertanian, tak cukup hanya pada potensi dan kendala-kendalanya saja.

Tapi, butuh gagasan dan inovasi untuk mengembangkan sektor ini sehingga membawa dampak manfaat ekonomis pada masyarakat, khususnya menambah income rumah tangga emak-emak.

Hal itu yang membuat Caleg DPR RI dari Partai Gerindra, Dapil NTB II/P. Lombok, H. Bambang Kristiono (HBK), selalu turun ke lapangan menyerap aspirasi sekaligus memotret peluang-peluang inovasi dalam pembangunan dan pengembangan sektor pertanian di NTB ini, Rabu (12/12)

HBK yang konsen dan besar perhatiannya terhadap isu pertanian ini mengatakan, salah satu inovasi yang harus terus didorong adalah pengembangan kreativitas pasca produksi pertanian yakni pengolahan produk-produk turunan.

“Misalnya komoditas cabai. Itu di beberapa Desa di Lombok sudah dikembangkan, diolah menjadi sambal khas Lombok dan dikemas dengan baik. Ini bisa mendorong added value atau nilai tambah ekonomis,” katanya.

Pengolahan produk turunan seperti cabe bisa juga dilakukan untuk komoditas lainnya.

Untuk komoditas cabai, kondisi cuaca memasuki musim penghujan tentu akan banyak tantangan. Hasil panen pun bisa rentan membusuk.

Menurut HBK, dengan mengolah cabai ke produk turunan seperti sambal khas Lombok, maka resiko kerugian akibat rusaknya komoditi bisa diatasi. Bahkan hal ini membawa nilai tambah secara ekonomis.

Pengolahan pasca panen juga tak harus dilakukan dengan produksi besar-besaran. Bisa dimulai dengan usaha rumahan atau home industri

Kelompok *emak-emak* bisa memulainya dengan membuat produk-produk makanan khas wilayahnya masing-masing yang bisa diunggulkan. Kreatifitas kewira-usahaan dikalangan emak-emak perlu didorong untuk menjaga ketahanan ekonomi rumah tangga akibat makin tingginya beaya kebutuhan hidup harian.

“Selain sambal, kan bisa juga keripik ubi, atau komoditas lainnya. Yang jelas kalau komoditas pertanian diolah jadi produk turunan, tentu nilai ekonomisnya akan meningkat,” katanya.

Spirit Wirausaha

Ia mengakui, memang dibutuhkan spirit wirausaha dalam hal membuka peluang usaha disektor produk olahan pertanian. Sehingga pihaknya selalu mendorong, dimulai dari Kader-kader Gerindranya sendiri dalam mengedukasi masyarakat .

Selain itu, ungkap HBK, peran dan perhatian Pemda dan stakholders terkait juga sangat dibutuhkan. “Dinas Perindustrian dan Dinas Perdagangan bisa mendukung pembinaan sampai kemasan dan pemasarannya,” katanya.

HBK menambahkan, untuk pemasaran pun saat ini tidak terlampau sulit, karena perkembangan teknologi informasi yang semakin mendukung.

Pola pemasaran online bisa menjadi salah satu alternatif yang menjanjikan. “Selama produk dan kemasannya baik dan menarik, pasar pasti datang sendiri,” tandasnya. (red/01)