Puluhan Ribu Rumah Terdampak Gempa Lombok Belum Diperbaiki
KoranNTB.com – Gubernur NTB, Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur, Sitti Rohmi menggelar rapat bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla. Rapat digelar di Jakarta, Rabu 9 Januari 2019, membahas rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa Lombok.
Zulkieflimansyah meminta pemerintah pusat memberikan fleksibilitas pada pemerintah daerah untuk membangun rumah warga yang rusak akibat gempa.
“Kalau bisa pemerintah daerah diberikan fleksibilitas agar banyak jenis rumah dibangun,” ujarnya.
Bang Zul sapaan akrabnya menyampaikan saat ini korban gempa di Lombok banyak yang memiliki inisiatif membangun rumah dari bambu yang dinilai tahan gempa.
Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi, mengatakan masih puluhan ribu rumah di Lombok Utara rusak parah, namun fasilitator untuk membangun rumah mereka sangat minim.
“Saat ini sekitar 44.000 rumah rusak berat di Lombok Utara, sementara fasilitator hanya 100 orang, maka kami butuh 1.400 fasilitator,” ungkapnya.
Kendala lainnya menurut Rohmi, pencairan dana bantuan dilakukan dua tahap, sehingga masyarakat harus mengurus administrasi dua kali. Hal ini dinilai memberatkan masyarakat korban gempa.
Rapat dilakukan bersama sejumlah pihak, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, Menko Polhukam, Kepala Bappenas dan lainnya.
Puan Maharani sebagai Koordinator Penanganan Gempa di NTB mengatakan, banyak permasalahan dalam rehabilitasi dan rekonstruksi Lombok pascagempa. Permasalah tersebut yaitu, pendistribusian bantuan dana stimulan, pendataan kelompok masyarakat (Pokmas), progres pembangunan rumah tahan gempa dan masalah lainnya.
“Dana yang sudah ditransfer pemerintah pusat ke pemerintah daerah Rp3,5 triliun. Sedangkan yang sudah ditransfer ke masyarakat Rp1,6 triliun,” ungkapnya.
Puan melaporkan jumlah Pokmas yang sudah terbentuk sebanyak 1.850 atau sekitar 22.648 kepala keluarga. Dari jumlah tersebut yang telah memperoleh surat keputusan sebanyak 1.530 Pokmas atau 19.274 kepala keluarga.
“Kemudian jumlah Pokmas yang telah membuka rekening bank sekitar 1.154 Pokmas atau 15.201 kepala keluarga. Dan rekening yang telah terisi dana sekitar 490 Pokmas atau 7.188 kepala keluarga,” jelasnya.
Terkait progres pembangunan rumah tahan gempa (RTG), minat masyarakat untuk membangun rumah instan sederhana sehat (Risha) sebanyak 3.855 unit, Rumah Instan Sederhana Konvensional (Riko) sebanyak 1.162 unit dan Rumah Instan Sederhana Kayu (Rika) sebanyak 671 unit.
Jusuf Kalla memberikan arahan untuk menambah jumlah fasilitator untuk membangun rumah warga di Lombok. “Saat ini pembangunan harus tepat dan benar,” ucapnya. (red)
Tinggalkan Balasan