Baiq Diyah Tanamkan Semangat pada Generasi Milenial
KoranNTB.com – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil NTB, Baiq Diyah Ratu Ganefi, menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan di SMAN 8 Mataram, Selasa, (15/01).
Baiq Diyah memberikan pemaparan tentang ideologi Pancasila dan wajengan bagaimana seharusnya wajah pendidikan ke depan.
Di hadapan ratusan siswa serta beberapa guru yang hadir ia memaparkan panjang lebar ideologi negara yang merupakan falsafah hidup bangsa serta pentingnya penerapan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Terlebih lagi dalam dunia pendidikan, pelajaran moral dan akhlak sesuai ideologi kita itu harus dihidupkan lagi untuk mengantisipasi lahirnya generasi milenial yang tidak berkepribadian baik,” ujarnya.
Lebih lanjut senator yang juga ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) NTB ini, Baiq Diyah juga menceritakan dirinya saat masa sekolah dulu. Bagaimana jadinya jika ia tanpa bimbingan seorang guru.
“Tanpa seorang guru kita tidak akan menjadi apa-apa, mulai dari menulis membaca hingga saat ini tetaplah menghormati guru, tidak seperti dulu para guru akan berlaku keras tidak lain agar kita bisa lebih baik, sekarang ada undang-undang yang membatasi pergerakan guru dalam menasehati agar tidak terlalu keras bahkan memukul siswa,” kisahnya.
Namun kata dia, jika ada guru teriak marah-marah bukan karena ingin menjatuhkan, melainkan itu hal yang wajar mendidik muridnya.
“Saat guru memukul kita itu sebagai peringatan, jangan sampai lapor orang tua, para guru enggan mengajar lagi,” pesan senator yang kembali mencalonkan diri sebagai calon Anggota DPD RI nomor urut 24 ini.
Dalam sesi tanya jawab bersama siswa terjadi keseruan penuh tawa dan keakraban antara BDRG dengan siswa. Mulai dari pertanyaan impor bawang, netralitas stasiun televisi dalam menayangkan pasangan calon peserta Pilpres, hingga amandemen UUD.
“Sebagai kaum milenial stasiun tv sangat tidak adil, ada salah satu stasiun tv yang lebih memihak satu calon padahal tv harus netral, apakah tidak ada sanksi terkait hal itu dan bagaimana saya harus menyikapi?” Tanya Balia Balqi salah satu siswa Klas IIS 4.
Baiq Diyah merespon dengan apresiasi mendalam terhadap pertanyaan cerdas itu.
“Pertanyaan yang luar biasa, memang seharusnya itu tidak boleh terjadi dan KPI harus menyetop itu tapi kan tidak dilakukan, semua harus ada aturan, harusnya sudah disemprot itu,” jawabannya tegas.
Ibu yang selalu dielu-elukan kehadirannya ini berpesan kepada siswa untuk pandai memilih tontonan.
“Anak-anak harus pandai memilih mana yang menjadi tontonan dan mana yang menjadi tontonan, mudahan kedepan negara ini dipimpin sama generasi milenial, generasi hebat sehingga bisa menjadikan indonesia bersih adil makmur sentosa,” harapnya.
Terlebih kata Baiq Diyah saat ini banyak informasi hoax yang sangat merusak kepribadian bangsa terutama para peserta didik yang paling besar jumlahnya.
“Saya harap guru lebih keras lagi menempa siswa dalam belajar dan untuk para siswa agar tidak mengkonsumsi informasi yang tidak bermanfaat agar menjadi generasi yang lebih baik dan sukses sehingga negara kita akan lebih maju,” pungkasnya. (red)
Tinggalkan Balasan