Mengenal Abu Hurairah, Periwayat Ribuan Hadis
KoranNTB.com – Abu Hurairah, namanya sangat dikenali umat muslim di seluruh dunia ini. Itu karena kemampuannya untuk menghapal dan mengingat hadis (perkataan-perkataan Rasulullah).
Menurut sejahrawan dan tokoh tradisonalis, Abdul Rahman bin Ali bin Al-Jawzi, Abu Hurairah meriwayatkan 5.374 hadis, lebih banyak dari sahabat Rasulullah lainnya, termasuk istri Rasulullah, Aisyah.
Sebelum Abu Hurairah masuk Islam, namanya adalah Abdul Syams. Kemudian setelah masuk Islam, namanya diganti menjadi Sakhr bin Abdul Rahman. Namun, karena kecintaannya pada kucing, orang memanggilnya Abu Hurairah (ayah anak kucing) atau ayah dari anak kucing.
Saat itu umur Abu Hurairah sekitar 12 tahun saat Rasulullah mulai menjadi nabi dan berdakwah di Makkah. Dia dibesarkan di bagian Arab Selatan tanpa mengeyam pendidikan dan butu huruf. Namun, daya ingatnya sangat tajam melampaui manusia pada umumnya masa itu.
Rasa penasaran dan ingin tahu sosok Rasulullah membuatnya rindu bertemu Rasulullah. Bahkan, saat tiba di Madinah tahun 628, Abu Hurairah berangkat menempuh jarak sekitar 160 kilometer di Khaibar untuk bertemu Rasulullah. Dia secara resmi menjadi muslim di hadapan Rasulullah.
Saat itu Abu Hurairah menjadi rekan Rasulullah yang selalu menemani Rasulullah ke mana saja. Setiap Rasulullah berdakwah, dia selalu mengingat hadis yang disampaikan Rasulullah.
Pada masa tuanya, penduduk Madinah sering menguji daya ingat Abu Hurairah tentang hadis. Penduduk dibuat kagum karena ingatan Abu Hurairah. Bahkan, seorang Gubernur Madinah kala itu, Marwan bin Hakam pernah mengujinya. Dia meminta Abu Hurairah menyebutkan hadis-hadis. Saat Abu Hurairah menyebutkan semua hadis yang diingatnya, tanpa diketahui seorang sekretaris gubernur mencatatnya. Setahun kemudian, Abu Hurairah kembali dipanggil untuk meriwayatkan hadis Rasulullah. Marwan bin Hakam sangat heran saat Abu Hurairah menyebut hadis-hadis Rasulullah yang tidak berbeda dengan tahun sebelumnya.
Abu Hurairah wafat pada usiannya ke 78 tahun, Dia dimakamkan di Madinah, kota suci kedua bagi umat Islam. (red)
Tinggalkan Balasan