KoranNTB.com – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Zulkieflimansyah melakukan kunjungan kerja di Sumbawa, Dompu dan Kabupaten/Kota di Bima. Hadirnya gubernur didampingi 21 Kepala OPD Pemerintah Provinsi NTB, Kamis, 31 Januari 2019.

Tiba di Bima, gubernur melakukan rapat terbatas bersama Bupati Bima, Indah Damayanti Putri dan Walikota Bima, M. Lutfi, di ruang VIP Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima.

Salah satu tema rapat membahas persoalan pengalihan sejumlah aset Provinsi NTB ke Kota Bima. Hal itu merupakan tindak lanjut setelah pertemuan pada 10 Januari 2019 antara Gubernur NTB dengan Walikota Bima di Mataram. Dari pertemuan itu disepakati penyerahan sejumlah aset lahan Provinsi NTB kepada Pemkot Bima untuk dikelola lebih baik, seperti lahan kantor Walikota Bima dan beberapa lahan atau bangunan lainnya.

“Selain follow up soal aset provinsi dan kota Bima, saya juga ingin memperkenalkan para Kepala OPD Pemprov NTB yang baru dilantik 8 Januari lalu kepada para kepala daerah di Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu beserta jajarannya. Dari sini, kami harapkan mampu memperkuat setiap koordinasi dan sinergi kerja sama antara Pemprov dengan pemda-pemda di NTB” ungkap Gubernur Zul.

Walikota Bima, M. Lutfi menyatakan apresiasi yang besar terkait kunjungan kali ini. Selain proses tindak lanjut persoalan aset yang relatif cepat, kunjungan kerja para kepala OPD Pemprov NTB juga akan mempermudah komunikasi dan koordinasi antar instansi di provinsi dan pemda di bawahnya.

“Sebuah cara membangun tradisi yang baik, ketika Gubernur mengajak para Kepala Dinas, Badan atau Biro di Pemprov untuk turun ke lapangan atau ke pemda-pemda di seluruh wilayah NTB, di Pulau Lombok maupun Sumbawa. Komunikasi dan koordinasi kami pasti akan lebih lancar dan baik” paparnya.

Dari Bandara Sultan Muhammad Salahuddin, rombongan Gubernur NTB langsung menuju ke Desa Rite, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, untuk bertemu warga setempat. Di kawasan pusat perbukitan jagung Bima itu, Gubernur menggelar dialog beragam tema dengan masyarakat. Warga pun antusias menanyakan maupun mengeluhkan beragam persoalan mereka.

Mulai dari pembenahan akses jalan, akses layanan kesehatan dan infrastruktur pendidikan, persoalan riil pupuk dan bibit pertanian serta irigasinya, hingga kelayakan tempat ibadah, lapangan olahraga dan ruang publik lainnya. Gubernur langsung menginstruksikan setiap Kepala OPD yang memiliki kapasitas untuk menjawab maupun mencarikan solusi secepatnya.

“Di tengah teriknya Kamis siang ini, seluruh aspirasi dan masukan warga itu langsung saya mintakan tanggapan dari para Kepala OPD terkait, tentunya yang punya otoritas dan kewenangan hingga tingkat bawah. Sehingga tak perlu waktu lama untuk bisa disegerakan realisasinya secara konkret,” jelas Zulkieflimansyah.

Dari Desa Rite, rombongan bergeser ke Kota Bima, untuk bersilaturrahim dengan Walikota Bima. Di tengah perjalanan, rombongan kerap harus berhenti di sejumlah titik karena banyaknya warga setempat yang mengetahui bahwa orang nomor satu di NTB sedang melewati daerah mereka, dan minta ingin bertemu, sekadar bersalaman, berfoto bersama hingga menawarkan untuk mampir mengudap dan minum di rumah mereka.

“Banyaknya warga yang mengetahui konvoi rombangan kami, membuat iring-iringan kendaraan rombongan terpaksa berhenti atau melipir ke pinggir jalan secara spontan. Selain bertemu langsung, saya juga senang hati melayani keinginan warga sekitar yang mau bersalaman atau berfoto bersama. Bahkan sempat menikmati jagung bakar ramai-ramai di kawasan perbukitan jagung di Ambalawi.” celetuk Gubernur Zul.

Jelang petang hari, iring-iringan kendaraan Pemprov NTB sampai di Pendopo Rumah Dinas Bupati Dompu, disambut Bupati Dompu Bambang M. Yasin.  Tak menunggu lama, Gubernur Zul, Bupati Dompu berserta jajaran Kepala OPD Pemprov NTB langsung menggelar rapat koordinasi terbatas terkait beragam hal yang menjadi isu strategis yang ada.

Mulai dari persoalan penanganan kasus anjing gila (rabies), perkembangan bisnis usaha pabrik gula PT SMS di Dompu, persoalan alih fungsi lahan hutan jadi lahan pertanian jagung dan upaya reboisasinya serta berbagai isu pembangunan pabrik pengolahan maupun infrastruktur lainnya.

Bupati Bambang M Yasin menyatakan bahwa setiap persoalan di Pemkab Dompu selalu dikoordinasikan dengan Pemprov NTB. Seperti misalnya kasus anjing gila (rabies) yang sudah dinyatakan sebagai KLB (kejadian luar biasa) di Dompu. Melalui konsultasi dan komunikasi antara Dinas Kesehatan Pemkab Dompu dan Pemprov NTB, sudah diambil solusi untuk mengeliminasi potensi meningkatnya kasus tersebut. Mulai dari penanganan korban yang intensif, eliminasi di tempat anjing-anjing liar yang berpotensi mengidap virus rabies, pemberian vaksin kepada anjing peliharaan hingga soal penyebaran informasi satu pintu. Hal ini, kata Bupati Bambang, untuk mengontrol imbas publikasi informasi.

“Kami hanya inginkan masyarakat tenang tidak panik terkait status KLB itu. Yang kita cegah adalah kegaduhan, polemik dan sebagainya yang justru tidak produktif menyelesaikan masalah,” kata Bupati di depan Gubernur dan rombongan.

Persoalan-persoalan lainpun dibahas dan diungkapkan wacana solusinya dari setiap Kepala Dinas, Biro ataupun Badan Pemprov NTB, yang dianggap relevan dan otoritatif. Setelah rapat terbatas, Gubernur dan rombongan beristirahat dan menginap di Paviliun Pendopo Bupati Dompu, sebelum Jumat pagi menggelar agenda Jumpa Bang Zul-Umi Rohmi dengan warga masyarakat Dompu di halaman depan Kantor Bupati Dompu. (red)