Irzani: Selain Bisa Ngaji, Santri Harus Familiar dengan Teknologi
Irzani mengatakan, model pembelajaran efektif diperlukan oleh setiap lembaga pendidikan termasuk pesantren. Mau tidak mau teknologi perlu menjadi penunjang untuk memaksimalkan pembelajaran.
“Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pesantren akan memberikan banyak kemudahan. Seperti fleksibelitas program pendidikan, dakwah syiar Islam dan bahan kajian keilmuan yang dapat dibuat lebih menarik dan berkesan,” katanya.
Irzani menegaskan, kelak hal ini juga yang akan disuarakan jika diberi amanah mewakili masyarakat NTB sebagai Anggota DPD RI.
Dipaparkan, pesantren adalah komunitas yang tidak sekadar tempat berkumpulnya santri. Interaksi antara kyai dan santri atau santri dan ustad merupakan satu transaksi pertukaran ide dan gagasan.
Hal ini dapat dilihat dari tradisi pembelajaran pesantren yang disebut dengan mudzakaroh.Di sinilah perlunya teknologi untuk memperluas cakupan pesantren sebagai media dakwah, bertukar ide dan gagasan dengan dunia luar yang ingin menjadikan pesantren sebagai tempat belajar.
“Pesantren perlu memanfaatkan teknologi untuk memperluas cakrawala dakwah dan keilmuan Islam,” katanya.
Menurutnya, desain pesantren yang ramah teknologi adalah keniscayaan, mengingat diantara hal yang positif akan selalu hadir sisi negatif.
Ilmu agama maupun teknologi selalu lahir bersamaan. Pesantren yang merupakan tempat mengaji ilmu agama, juga harus mendapat sentuhan teknologi agar menghasilkan kader-kader yang tak kalah dengan sekolah umum.
“Kehadiran teknologi di pesantren diharapkan memberikan manfaat lebih lantaran selain mendapat sentuhan teknologi, para santri juga memiliki pendalaman agama yang baik,” tukasnya. (red/3)