KoranNTB.com – Ratusan masyarakat Lombok Barat dari berbagai kecamatan tumpah ruah menyaksikan gelaran wayang kulit Lalu Nasib bersama HBK di Dasan Tapen Lombok Barat, Sabtu Malam, 2 Februari 2019.

Antusiasme warga Lombok Barat nonton bareng pentas wayang ini merupakan bentuk kecintaan warga terhadap kesenian wayang kulit Sasak yang telah eksis sejak dahulu .

Pentas wayang kulit yg diinisiasi Ketua Badan Pengawas dan Disiplin Partai Gerindra, Haji Bambang Kristiono yang kerap disapa HBK  merupakan pentas kali kedua setelah Minggu lalu dilaksanakan dilapangan Tanjung-KLU.

Mengambil Thema ‘Pemilu Damai dan Bermartabat’, HBK ingin mengajak masyarakat Lombok Barat agar menggunakan hak pilihnya dengan benar. HBK sadar melalui media wayang kulit ini pesan – pesan pemilu damai akan lebih mudah dipahami oleh rakyat Lombok Barat.

Dalam pidato pembukaannya, HBK mengajak masyarakat Lobar menghadapi Pemilu Legislatif dan Pilpres dengan penuh kegembiraan. “Insya Allah, Jika pilleg dan Pilpres merupakan hajat bersama, maka hasilnyapun akan membahagiakan kita  semuanya,” katanya.

HBK juga memgutarakan bahwa seni wayang Sasak adalah warisan nenek moyang yang penuh nilai sosial, nilai budaya sekaligus jembatan menyampaikan pesan – pesan agar tetap tumbuh disekitar kita.

Selanjutnya HBK tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam acara Nobar Ini yakni Ketua dan Relawan HBK Center Lombok Barat, DPC/Caleg Gerindra Lobar serta Sahibul Bait Nobar yakni Farin beserta relawannya.

Pantauan di lapangan tampak hadir puluhan Caleg Partai Gerindra dapil kabupaten ataupun provinsi, Ketua DPC Partai Lobar, Haji Madun, Ketua OKK DPD Gerindra NTB, Havid Hasan, Relawan  HBK Center Lombok Barat dan Koordinator HBK Center NTB, Budi Syahbudin yang duduk lesehan membaur bersama warga menyaksikan pentas wayang kulit.

Dimintai tanggapannya, Sahnun, warga Narmada mengatakan senang bisa hadir nonton bareng wayang Lalu Nasib. Menurutnya Lalu Nasib mengerti betul bagaimana cara  mengekspresikan perasaan rakyat dengan lakon wayang yang diciptakannya.

“Salah satu ciri khas Lalu Nasib, misalnya melakukan kritik terhadap fenomena tertentu pasti dibungkus  dengan gaya satire tapi diselingi dengan humor kocak khas Sasak  lewat tokoh-tokoh wayang rekaan yang diciptakan seperti Amaq Ocong, Inaq Itet, Baok,” ujar Sahnun.

Terpisah, Nur Hidayah, Caleg Dapil 3 (Gunung Sari – Batu layar) nomor urut 1, mengatakan acara Nobar ini sebagai bentuk kepedulian dalam melakukan revitalisasi nilai nilai budaya lokal agar tidak tersingkir dan tergerus oleh kemajuan zaman.

“Dengan Nobar ini makin  mendekatkan Gerindra dengan konstituennya tanpa ada sekat yang dikemas dalam bentuk media  seni hiburan wayang Sasak,” katanya.

Sementara itu Tuan Rumah Nobar Wayang Kulit Ronde 2 ini, Farin yang juga Caleg DPRD NTB dapil Lobar KLU No urut 4 mengatakan bahwa dirinya bersama Relawan Meton Farin mengundang relawannya di 10 kecamatan di Lombok Barat masing-masing 10 orang per kecamatan meskipun yang hadir melebihi.

“Ini menunjukkan ekspektasi masyarakat Lobar terhadap Wayang masih cukup kuat. Potensi ini tentu perlu dipertahankan agar wayang Sasak tetap eksis sepanjang masa,” ungkap Farin.

Kehadiran HBK di acara Nobar, lanjut Farin, bisa menjadi media interaksi dengan konstituen dilombok barat karena selama ini ada keinginan pemilih di Lobar bisa bertemu dan bertatap muka langsung dengan HBK.

“Saya dan relawan Meton Farin tetap mempromosikan Pak BK di masyarakat Lobar dengan cara tandem suara, baru malam ini semua relawan dan loyalis HBK di Lobar bisa bertemu langsung,” tukasnya. (red/4)