KoranNTB.com – Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi NTB terus berupaya menumbuhkan wirausaha baru, khususnya wirausaha perempuan. Hal itu diungkapkan Ketua Bidang 5 BKOW NTB, Baiq Diyah Ratu Ganefi.

“Salah satu cara menumbuhkan wirausaha baru ini dengan mendorong sektor UMKM. Ini sejalan dengan program kerja ibu Wakil Gubernur (Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah) yang ingin menambah pengusaha-pengusaha baru melalui UMKM ini,” kata Baiq Diyah, di sela pelatihan Marketing Produk UMKM Online di Sekretariat DPD IWAPI NTB di Mataram, Rabu, 6 Maret 2019.

Pelatihan di hari kedua ini  dilaksanakan untuk peningkatan kapasitas para pelaku UMKM pemula, yang ingin memasarkan produk mereka secara online.

Baiq Diyah yang juga Ketua IWAPI NTB mengatakan, potensi pertumbuhan wirausaha baru melalui sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sangat besar di NTB.

Hal ini sebanding dengan data terbaru IWAPI yang menunjukan bahwa anggotanya didominasi para wanita yang bergerak di bidang home industri, disusul sektor UMKM, kemudian pengusaha menengah, pengusaha sedang, dan  pengusaha Mandiri.

“Jadi di IWAPI itu (saat ini) hanya 3% adalah pengusaha Mandiri selebihnya adalah para UMKM. Ini yang akan terus ditingkatkan,” kata Baiq Diyah.

Ke depan, paparnya, BKOW dan IWAPI akan terus bersinergi dalam program kerja yang khusus menangani masalah UMKM.

Tujuannya agar bisnis yang mereka jalani perlahan-lahan bisa terus berkembang dan meraih kepasitasnya sebagai pengusaha yang lebih besar lagi.

“Agar ekonomi kita tetap bergerak dan tentu saja kita ingin membuat program khususnya pelatihan UMKM, termasuk di sektor kerajinan seperti para pengrajin tenun kita,” katanya.

Secara terpisah, Wakil Gubernur NTB
Wagub NTB, Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah mengapreasiasi program pelatihan yang digelar BKOW dan IWAPI NTB.

Ummi Rohmi yang juga Ketua BKOW NTB mengatakan, salah satu hal terpenting dalam upaya menurunkan angka kemiskinan di NTB adalah dengan membuka banyak lapangan pekerjaan.

“Untuk itu harus terus tumbuh wirausaha baru di NTB, termasuk wirausaha perempuan. Karena banyak sekali potensi wirausaha yang digeluti oleh kaum perempuan misalnya di bidang kuliner, fashion, kerajinan, pendidikan dan lainnya,” kata Ummi Rohmi.

Menurutnya, Pemprov NTB akan terus bersinergi dengan Pemda Kabupaten/Kota hingga ke tingkat Pemerintahan Desa/Kelurahan, serta stakeholders lainnya termasuk BKOWdan IWAPI.

“Jiwa enterpreuner,  kualitas produk, desain dan kemasan serta marketing menjadi hal penting yang harus dipelajari dan diwujudkan untuk bisa bersaing. Untuk itulah Pemerintah bersinergi dengan stakeholders yang ada diantaranya BKOW,” katanya.

Ummi Rohmi menambahkan, di zaman revolusi industri 4.0 ini IT menjadi salah satu aspek yang sangat penting untuk  dikuasai.

“Wirausaha perempuan harus melek IT agar bisa mempromosikan produknya ke seluruh dunia. Begitu pula pelatihan dari sisi yang lain. Memasarkan secara luas melalui online mau tidak mau menuntut kita untuk memenuhi standar kualitas dan kemasan. Sehingga pelatihan-pelatihan  itu pun dibutuhkan,” katanya.

Selain itu, dengan alokasi Dana Desa yang ada saat ini, sangat memungkinkan tumbuhnya wirausaha di tingkat desa.

“Apalagi ada BUMDes yang bidang usahanya disesuaikan dengan potensi desa tersebut. Ini yang kita harapkan terus tumbuh,” katanya. (red/6)