KoranNTB.com – Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Mataram Abdul Qadir Al-Jaelani, menyayangkan statemen HMI, HMI MPO hingga IMM Kota Mataram,  yang beranggapan rencana kunjungan kerja (Kunker) Presiden Joko Widodo ke Lombok, tidak dibutuhkan atau tidak perlu.

“Presiden itu pemimpin bangsa ini, pemimpin di seluruh negeri. Sudah semestinya sebagai pemimpin negeri menyapa dan melihat rakyatnya dari dekat, termasuk masyarakat Lombok NTB. HMI-IMM jangan lebay ah,” ujar  Abdul Qodir Jaelani, Kamis, 21 Maret 2019.

Pihaknya menghormati sikap HMI-IMM Mataram, tapi jika alasan menolaknya, misalnya atas isu korban gempa yang tidak ditangani dengan baik, itu dinilai sangat jauh dari fakta sebenarnya.

“Lantas menyalahkan semuanya ke presiden, coba cek di Pemprov atau daerah bagaimana akselarasinya? Jika masalahnya di daerah, kenapa tidak tiap hari demo Pemprov,” cetusnya.

Menurutnya, presiden telah menyediakan alokasi yang besar untuk korban gempa, itu sudah diatur dalam anggaran APBN, kunjungan Presiden ke Lombok juga mengecek langsung Rumah korban gempa yang telah dibangun.

“Jangan kan Presiden, jadi ketua cabang organisasi mahasiswa sebuah kota/kabupaten, jika ada komisariat dan kampus yang menolak ketua cabangnya, itu saja menggangu kerja, apalagi kelas pemimpin bangsa,” tegasnya.

“Menolak atau tidak itu hak masing masing, tapi jika pemerintahan benar, masa kita masih sok-sokan asal tolak,” tutupnya. (red)