Prabowo Sebut Uang RI ke Luar Negeri, Samawi NTB: Sandi Masuk Panama Papers
KoranNTB.com – Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, telah usai menggelar debat putaran empat. Dalam debat di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Sabtu, 30 Maret 2019 malam, Prabowo beberapa kali menyinggung uang negara lari ke luar negeri.
Menanggapi argumen debat Prabowo tersebut, Sekretaris Wilayah Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) Nusa Tenggara Barat, Ustadz Muzayyin Akhiri Al-Abhar, mengatakan justru uang yang mengalir ke luar negeri milik Sandiaga Uno, calon wakil presiden Prabowo sendiri.
“Prabowo itu paradoks, dia mau framing seakan negara mmbiarkan banyak uang RI keluar negeri. Sandiaga Uno tahun 2016 dan 2017 masuk dalam daftar Panama Papers dan Paradise Papers, sebuah data yg berisikan penggelapan dan pengempalangan pajak oleh pungasaha RI di luar negeri,” bebernya.
Lebih lanjut, Muzayyin mengatakan Sandiaga Uno talah mengikuti program tax amnesti tahun 2016. “Itu artinya sebelum tahun tersebut Sandi ngemplang pajak dong, dan tiba-tiba Prabowo bilang bocor angaran, bocor pajak. Itu melawan akal sehat,” ungkapnya.
Tema debat Capres yang digelar KPU mengangkat tentang Pertahanan Kemananan dan Politik Luar Negeri, dan menyuguhkan sesi debat interaktif antar Capres 01 dan 02. Samawi menilai Indonesia saat ini telah masuk dalam kategori militer kuat yang diakui dunia.
“Dari data Global FirePower, Indonesia berada di peringkat 15, dengan kekuatan militer terbaik dunia. Sementra Singapura berada diperingkat 59. Khawatir boleh, tapi jangan tebar ketakutan berlebihlah,” jelasnya.
Soal keamanan, Muzayyin mengatakan tidak hanya soal perang dengan negara lain, tetapi juga menyangkut keamanan dalam negeri.
“Pak Jokowi telah membubarkan HTI, karena mengancam ideologi Pancasila. Itu adalah bentuk antisapasi keamanan, dan infiltrasi HTI ke Indonesia adalah bahaya laten. Itu adalah bentuk early warning system,” tandasnya. (red/3)