KoranNTB.com – Penutupan lapak bacaan Komunitas Buku Ini Aku Pinjam (BIAP) yang dilakukan Satgas Dinas Pertamanan Kota Mataram pada Jumat malam kemarin, sangat disesalkan. Lapak tersebut dipaksa ditutup lantaran belum mengantongi izin.

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Mataram, turut sesalkan adanya upaya penutupan paksa lapak baca tersebut. Padahal kegiatan membaca patut didorong, apalagi masyarakat Indonesia sebagian besar masih dikategorikan rendah literasi. Hal tersebut karena basis budaya membaca masyarakat yang belum terbangun.

“Tindakan itu sama dengan upaya membunuh semangat kreativitas dan upaya masyarakat menumbuhkan minat baca. Di mana budaya literasi dan minat baca masyarakat masih rendah,” ujar Ketua AJI Mataram, Sirtupillaili, Senin, 8 April 2019.

Penutupan lapak bacaan itu juga bertentangan dengan spirit sebagai kota yang maju, religius dan berbudaya. “Dengan dalih apapun harusnya pemerintah tidak bertindak seperti itu,” jelasnya.

Menurut AJI, komunitas literasi adalah gerakan yang sangat positif. “Mereka anak-anak muda yang mencoba mengamalkan wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW, ‘Bacalah’. Gerakan itu juga bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Mereka tergerak karena kesadaran, keprihatinan dan mau berbuat sesuatu bagi daerahnya. Mereka bergerak secara mandiri tanpa biaya dari pemerintah, dan tidak mencari untung,” papar Sirtu sapaan akrabnya.

Dia menambahkan, komunitas literasi tidak dipersulit. Sebaliknya, Pemkot harus menyediakan karpet merah bagi mereka agar mudah berkegiatan. Jika harus membuat izin, Pemkot Mataram tidak harus langsung menutup lapaknya.

“Sosialisasi aturan sangat penting agar warga juga paham aturan main. Pedagang kaki lima diberikan peringatan beberapa kali sebelum ditertibkan. Harusnya Satgas Pertamanan juga mensosialisasikan terlebih dahulu kepada komunitas tentang aturan yang mengatur,” tuturnya.

Karena itu, AJI Mataram yang juga konsen pada gerakan literasi, baca, tulis dan tutur sangat menyesalkan penutupan lapak bacaan komunitas BIAP. AJI meminta kepada Pemkot Mataram memberikan ruang bagi komunitas literasi seperti BIAP dan komunitas serupa lainnya tanpa dipersulit. (red/3)