KoranNTB.com – Soal potensi gempa bumi di selatan Lombok ditanggapi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB.

Kepala Pelaksana BPBD NTB, H. Ahsanul Khalik, mengimbau masyarakat tidak perlu panik soal potensi gempa, karena bencana alam berpotensi terjadi di seluruh dunia.

“Potensi bencana ada di mana saja, kapan saja, di seluruh dunia tidak saja di Indonesia,” ujarnya ditemui di Mataram, Kamis, 11 Juli 2019.

Kepanikan yang berlebihan dapat mengganggu aktivitas normal masyarakat, sehingga yang terpenting menurutnya adalah meningkatkan kewaspadaan.

“Sehingga paling penting kewaspadaan, memperhatikan bangunan dan paling utama serahkan semua kepada yang mahakuasa. Selama masih ada yang berzikir dan beristighfar tentu gempa tidak datang lagi,” terangnya.

Dia menjelaskan potensi gempa di zona subduksi di mana ada pertemuan lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia bukan hanya di selatan Lombok, tapi lempeng tersebut terbang dari Jawa Timur, Nusa Tenggara hingga Sumba.

BPBD NTB juga telah memasang beberapa plang penunjuk arah jalur evakuasi di banyak wilayah di NTB, namun beberapa lokasi saat ini akan diperbaiki agar masyarakat lebih mudah mengetahui jalur menyelamatkan diri saat potensi tsunami terjadi.

Dia mengatakan, seorang ahli gempa bumi, Geger Prasetya sebelumnya telah mengatakan tidak ada teknologi, ilmu pengetahuan maupun ahli yang mengetahui secara tepat kapan gempa akan terjadi. Potensi gempa hanya dapat diprediksi sumbernya tanpa mengetahui kapan terjadinya.

Ahsanul Khalik juga meminta pada masyarakat di pesisir, jika terjadi gempa besar dengan durasi 25 detik, maka segera mengevakuasi diri ke tempat tinggi tanpa harus menanti peringatan dari BMKG maupun lembaga lain.

“Masyarakat tidak perlu panik, tapi kalau ada gempa besar dengan lama 25 detik tidak perlu tunggu peringatan, langsung tinggalkan pantai, karena potensi gempa bisa terjadi,” jelasnya. (red)