KORANNTB.com – Hutan di kawasan Gunung Rinjani Lombok Nusa Tenggara Barat, mengalami kebakaran. Kebakaran di area Pelawangan Senaru Gunung Rinjani diperkirakan seluas 2.557 hektare.

Api terus membesar akibat NTB memasuki puncak musim kemarau. Kondisi ini diperparah dengan tiupan angin yang cukup kencang.

Kepala Pelaksana Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Dwi Pangestu, mengatakan petugas gabungan berusaha mencegah api masuk ke jalur pendakian Senaru.

Sebanyak 75 pendaki yang seluruhnya wisatawan asing telah turun dari Gunung Rinjani. Mereka sebelumnya naik melalui jalur Senaru. Sementara 61 lainnya yang melalui jalur lainnya masih berada di gunung.

“Tanggal 19 Oktober sebanyak 75 pendaki naik melalui jalur Senaru. Hari itu langsung turun sebanyak 72 orang. Sisa tiga orang hari ini telah turun,” kata Dwi Pangestu, Minggu, 20 Oktober 2019.

Kebakaran diduga disebabkan oleh api loncat, artinya api berasal dari lokasi hutan Danau Segara Anak yang terbakar, kemudian merambah Pelawangan.

Dwi menjelaskan, berdasarkan pantauan aplikasi LAPAN, hari ini terdapat 36 titik api atau hotspot di kawasan Gunung Rinjani.

“Terdapat 36 titik hotspot di kawasan Gunung Rinjani dan arah sebaran kebakaran menuju barat selatan Gunung Rinjani,” ujarnya. (red)