Pilkada Lombok Tengah, Adu Kuat Politisi Muda vs Petahana
KORANNTB.com – Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mataram Mi6 menilai munculnya konstruksi poros politik menyongsong Pilkada 2020 yang digagas dan dipelopori Partai Nasdem, Hanura dan PDIP Lombok Tengah harus dimaknai sebagai upaya konsolidasi politik total para politisi muda.
Bersatunya kekuatan politisi muda lintas partai ini harus diterjemahkan pula cermin kebangkitan dan kesadaran kolektif yang dihajatkan ingin membuat sejarah baru.
Mi6 menilai gimick politik yang diperagakan oleh politisi muda ini sebagai upaya mendobrak tradisi kemapanan atau establishme langgam politik lama yang kerap menisbikan peran kaum muda.
“Belajar dari situasi Pilkada masa lalu, koalisi tiga partai ini nampaknya ingin membangun perspektif dan citra baru dalam melakukan agregasi politik lebih maju di Pemilukada 2020,” kata Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto, yang didampingi Kepala Litbang Mi6, Zainul Pahmi, Kamis, 9 Januari 2020.
Menurut laki-laki yang kerap disapa Didu ini, Pemilukada Loteng 2020 diprediksi akan melahirkan Paslon baru yang memiliki power dan track record yang mumpuni sebagai calon kepala daerah yang tidak boleh dipandang sebelah mata.
“Fenomena munculnya
beragam calon dari berbagai latar belakangan ini merupakan keinginan yang kuat menjadi best of the best melalui pesta demokrasi lima tahunan,” kata Kepala Litbang Mi6, Zainul Pahmi.
Selanjutnya Pahmi mengakui berbagai calon pendatang baru yang mencuat di publik belakangan ini rata-rata belum pernah mengikuti berbagai konstestasi politik sebelumnya.
“Jadi wajar jika saat ini tingkat popularitas dan elektabilitasnya di bawah Petahana dan akseptabilitas Paslon yang belum merata di mata konstituen,” katanya.
Pahmi melanjutkan terkait karakteristik pemilih yang memiliki kekhasan, maka diperlukan upaya ekstra kuat dan tekun dari para pendatang baru meraih hati votters.
“Strategi door to door yang efektif, jalinan kerja tim pemenangan yang menguasai medan serta mampu merekam secara pasti need asesment di setiap kantong pemilih, salah satu kunci sukses pendatang baru,” kata Pahmi yang juga Ketua Pemuda NW NTB ini.
Selanjutnya Didu menegaskan harus diakui saat ini dalam setiap konstestasi politik, kekuatan petahana tidak mudah digoyahkan khususnya dari sisi popularitas maupun elektabilitasnya. Hal ini karena Petahana memiliki pengalaman dan rekam jejak pertarungan Pilkada sebelumnya.
“Terlepas apapun hasilnya nanti, adu kuat ketangguhan power politik petahana jika maju lagi akan diuji dengan munculnya fenomena baru koalisi tiga partai yang dipelopori anak muda ini,” katanya. (red)