Puncak Musim Hujan, Waspada Bencana Hidrometeorologi di NTB
KORANNTB.com – BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat meminta masyarakat mewaspadai bencana hidrometeorologi di puncak musim hujan di NTB.
Bencana hidrometeorologi meliputi banjir, longsor, angin kencang, pohon tumbang hingga gelombang tinggi.
“Dengan kondisi yang telah memasuki puncak musim hujan hampir di seluruh wilayah NTB, masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati – hati terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologis seperti hujan lebat, angin kencang, angin puting beliung dan tanah longsor,” kata Forecaster on Duty BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat, Afriyas Ulfah, Senin, 10 Februari 2020.
Dia menjelaskan, pada dasarian I Februari 2020, curah hujan di NTB umumnya dalam kategori menengah rendah hingga menengah, namun terdapat pula wilayah yang memiliki curah hujan dengan kategori tinggi.
“Curah hujan kategori menengah hingga rendah umumnya terjadi di Pulau Sumbawa khusunya di wilayah Dompu dan Bima,” katanya.
Sementara curah hujan dengan kategori menengah terjadi di wilayah Sumbawa Besar dan Sumbawa Barat serta Pulau Lombok bagian Tengah hingga Selatan.
Sedangkan curah hujan dengan kategori tinggi terjadi di wilayah Lombok bagian Utara dan sebagian kecil wilayah Lombok Timur bagian Utara.
“Sedangkan sifat hujan pada dasarian I Februari 2020 di Pulau Lombok umumnya atas normal namun terdapat daerah yang memiliki sifat hujan bawah normal seperti sebagian Lombok Tengah bagian Selatan dan sebagian Lombok Timur bagian Utara,” katanya.
Sifat hujan di Pulau Sumbawa umumnya normal hingga atas normal, namun masih terdapat wilayah yang sifat hujannya bawah normal yaitu di sebagian kecil Sumbawa Besar dan juga di sebagian kecil Kota Bima
Hari Tanpa Hujan
Prakirawan lainnya, Anas Baihaqi, mengatakan Hari Tanpa Hujan berturut-turut (HTH) umumnya terjadi hujan hingga tanggal updating. Namun terdapat wilayah yang memiliki HTH dengan kategori Kekeringan Sangat Pendek (1-5 hari) terjadi di beberapa pos hujan di Kabupaten Lombok Barat: Banyu Urip dan Gerung, di Kabupaten Lombok Tengah: Batukliang, Penujak.
Kemudian di Kabupaten Lombok Utara: Gangga, di Kabupaten Sumbawa Besar: Semongkat, Buer, Lenangguar, Moyo Utara, Moyohilir, Moyohulu, Utan, di Kabupaten Bima: Palibelo, dan di Kabupaten Dompu: Palibelo Panda, Huu, Kempo.
Untuk kondisi dinamika atmosfer, saat ini El Nino berada dalam posisi netral.
“Sementara itu kondisi suhu muka laut di sekitar perairan NTB masih menunjukan kondisi normal, anomali positif,” katanya.
Analisis angin menunjukkan masih didominasi angin baratan di wilayah Indonesia. Pergerakan Madden Jullian Oscillation (MJO) saat ini aktif di wilayah Indonesia, terdapat wilayah konvektif/basah yang mendominasi wilayah Indonesia bagian barat dan meluas ke seluruh wilayah Indonesia hingga awal dasarian II Februari 2020 .
“Akibat wilayah konvektif tersebut, mengakibatkan adanya peningkatan curah hujan di wilayah NTB,” ujarnya.
Untuk peluang terjadinya hujan pada dasarian II Februari 2020 cukup tinggi, dengan peluang terjadi hujan >20 mm dan hujan >50 mm/dasarian sebesar 80 -90 %. Peluang terjadinya curah hujan >100 mm/dasarian cukup tinggi di wilayah Bima sebesar 60 – 70% sedangkan untuk wilayah lainnya di NTB peluangnya cukup kecil yaitu dibawah 50%. (red)
Foto: ilustrasi gelombang tinggi