KORANNTB.com — Personel Polresta Mataram mendapat pelatihan tata cara penanganan korban terinfeksi Covid-19.  Pelatihan dipraktikkan oleh Satgas Penanganan Covid-19 Polda NTB di Polresta Mataram, Jumat, 17 April 2020.

Kapolresta Mataram, Kombes Pol Guntur Herditrianto, mengatakan tidak hanya simulasi penanganan korban Covid-19 sesuai SOP yang berlaku, petugas juga diajarkan tentang tata cara memandikan hingga membungkus jenazah korban yang terinfeksi Covid-19.

“Dari simulasi itu tergambar jelas penanganan korban Covid-19 tidak sama seperti pasien biasanya. Petugas harus memperhatikan sterlisasi yang harus diutamakan. Terlebih untuk pemulasaran jenazah pada pandemik Corona. Sangat membutuhkan sterilisasi karena cairan di tubuh jenazah penderita positif mengandung virus yang dapat menular ke manusia hidup,” katanya.

Simulasi mengilustrasikan penanganan dua kasus, yaitu tentang adanya temuan korban hidup lakalantas di masa pandemik Corona. Setelah menerima laporan, petugas berkumpul dan menggunakan APD lengkap level 3, seperti masker bedah, kacamata/google, sarung tangan karet, penutup kepala, gaun/apron serta sepatu boot.

Setelah berdoa, petugas langsung mendatangi TKP. Selanjutnya, petugas memeriksa kondisi tubuh korban yang masih hidup. Korban selanjutnya dipakaikan masker. Kemudian diangkat ke brankar dan diberangkatkan ke rumah sakit rujukan Covid-19 dengan pengawalan patroli. Simulasi penanganan korban laka lantas saat pandemi Corona tuntas sudah.

Setelah itu, petugas digambarkan dilatih tata cara menangani korban meninggal dunia yang diduga Covid-19. Pertama kali, korban langsung disemprotkan disinfektan ke seluruh permukaan tubuh. Termasuk ke lubang hidung, mulut dan mata. Lubang hidung, mulut dan matat ditutup dengan menggunakan kapas yang telah dibasahi dengan cairan disinfektan. Jenazah lalu dibungkus dengan plastik bening yang tidak tembus air.

Kemudian dilakukan penyemprotan disinfektan dan dibungkus kembali dengan kain kafan dan disemprot lagi. Tindakan ini diulangi tiga kali. Setelah itu, jenazah yang sudah terbungkus dimasukkan dalam kantong jenazah. Jenazah kemudian dimasukkan ke peti jenazah dan ditutup rapat-rapat. Sebelum diberangkatkan, peti jenazah kembali disemprotkan disinfektan. Dengan pengawalan ketat personel sabhara atau sat lantas. Jenazah diberangkatkan ke pemakaman dengan menggunakan ambulan didampingi petugas yang sudah menggunakan APD lengkap. Penanganan pemulasaran jenazah lewat simulasi pun tuntas dilaksanakan.

Kombes Pol Guntur Herditrianto menyebut, pelatihan dan simulasi ini penting dilakukan.

“Pelatihan bisa menjadi bekal kepada anggota. Supaya nantinya selalu siap setiap waktu untuk bertindak sesuai protokol penanganan Covid-19,‘’ katanya.

“Simulasi ini untuk pemahaman kepada anggota. Tata caranya seperti ini dan tidak sembarangan. Kita siap membantu pemerintah untuk penanganan covid-19,’’ ujarnya. (red)