KORANNTB.com – Pendapatan RSUD Kota Mataram mengalami penurunan hingga 20 sampai 75 persen selama fokus menangani pasien Covid-19.

Padahal, sebelum wabah pandemi Covid-19, rumah sakit milik Pemkot Mataram itu mampu meraup pendapatan Rp2 miliar per bulannya.

“Jadi, kebijakan pembatasan pelayanan pasien reguler selama pandemi Covid-19 telah berdampak pada pendapatan hingga mencapai 20-25 persen. Makanya, setelah Lebaran pelayanan pasien reguler kembali kita buka agar ekonomi juga bisa berjalan. Jadi jangan hanya fokus ke Covid-19 saja,” ujar Direktur Utama Rumah Sakit Umum (RSUD) Kota Mataram dr HL Heman Mahaputra di Mataram, Selasa, 2 Juni 2020.

Ia mengaku, keputusan membuka pelayanan kesehatan reguler secara penuh guna menjaga keberlangsungan karyawan di RSUD Mataram.

Menurut Dokter Jack, jumlah total karyawan adalah sebanyak 1.100 orang yang terdiri dari dokter, perawat, tenaga laboratorium, ahli gizi, petugas keamanan, tenaga kebersihan dan tenaga administrasi.

Hanya saja, dari jumlah itu, sekitar tiga perempatnya merupakan tenaga kontrak. “Makanya, sesuai rapat managemen kita ambil keputusan guna menggeser penanganan Covied-19 pada pelayanan reguler. Hal ini agar keberlangsungan pelayanan dan karyawan bisa terus berjalan,” tegasnya.

Dokter Jack mengungkapkan, pelayanan reguler sudah mulai dibuka pada Selasa, 26 Mei lalu. Kata dia, pasien reguler tidak usah khawatir terpapar karena setiap yang datang akan dilakukan pemeriksaan ketat sesuai standar protokol Covid-19.

Selain itu, lanjut dr Jack begitu Dirut RSUD Kota Mataram ini akrab disapa, tenaga-tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 sudah diistirahatkan dan pihaknya telah merekrut tenaga-tenaga medis baru.

Tenaga-tenaga medis baru itu, katanya, dikhususkan untuk menangani pasien Covid-19, di ruang isolasi sedangkan tenaga lama dialihkan ke pelayanan pasien reguler termasuk tenaga kesehatan yang sudah habis masa karantina.

“Pembukaan pelayanan kesehatan reguler ini sekaligus untuk lebih memperhatikan penyakit-penyakit lain mulai banyak salah satunya DBD,” jelasnya.

Oleh karena itu, selain menyiapkan petugas medis khusus, RSUD Kota Mataram juga sudah melakukan perluasan ruang isolasi pasien Covid-19 ke utara UGD, sementara untuk pasien reguler ke gedung selatan.

“Setelah membuka pelayanan reguler selama dua hari ini, kami belum melihat data peningkatan jumlah pasien. Nanti kita evaluasi, harapannya jumlah kunjungan bisa kembali normal,” tandas dr HL Heman Mahaputra. (red)