KORANNTB.com – Penataan kota dan pembangunan berkelanjutan sangat diperlukan untuk Kota Mataram ke depan. Pilkada Kota Mataram 2020 menjadi pertaruhan, ke mana arah pembangunan Ibukota NTB ini lima tahun ke depan.

Pasangan Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota Mataram, H Baihaqi ST dan Hj Baiq Diah RTatu Ganefi  (BARU) menawarkan konsep kota yang nyaman untuk masyarakat Kota Mataram.

BARU menilai kemajuan Kota Mataram yang linear dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang terus meningkat menjadi peluang, sekaligus tantangan dalam membangun Kota ini di masa mendatang.

“Kami tidak ingin bicara muluk-muluk. Yang kita tawarkan adalah kenyamanan bagi warga Kota Mataram, dan kenyamanan bagi siapa saja yang datang ke Mataram,” kata Baihaqi, Senin, 6 Juli 2020 di Mataram.

Bicara sambil ngopi siang dengan sejumlah wartawan, tutur kata Baihaqi santun dan terukur. Muda dan cerdas, wawasan calon Walikota ini sangat luas.

Sejarah memang penting, tapi perubahan dan inovasi masa depan ada di tangan generasi muda.

“Orang tua bicara sejarah, anak muda menentukan arah,” katanya.

Mantan Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Kota Mataram ini mengatakan, sebagai ibukota Provinsi NTB, Kota Mataram punya tantangan yang lebih besar dalam pembangunan.

Luas kawasan yang terus menyempit seiring pertumbuhan penduduk yang terus tinggi, membuat pemerintah Kota harus punya inovasi dan effort luar biasa untuk membangun Kota ini.

“Tantangan pertama kita adalah pertumbuhan penduduk. Data menunjukan pertumbuhan penduduk di ibukota provinsi bisa mencapai 2,7 persen pertahun, jauh lebih tinggi dari rata-rata nasional untuk ibukota negara DKI Jakarta yang hanya 1,75 persen per tahun,” katanya.

Jumlah penduduk yang meningkat dari gelombang urban di saat lahan Kota tetap stagnan memerlukan konsep pembangunan yang tepat sejak perencanaan.

“Mataram kan sama dengan ibukota Provinsi lainnya. Pembangunan tidak melulu berorientasi makin maraknya bangunan, tetapi harus dipikirkan pembangunan yang berkesinambungan,” katanya.

Ia mencontohkan bagaimana Kota Bandung melejit dibawah kepemimpinan Walikota Ridwan Kamil, yang kini Gubernur Jawa Barat. Juga bagaimana Banyuwangi yang tadinya bukan apa-apa menjadi sesuatu berharga dibawah tangan dingin Bupati Azwar Annas.

“Kami di IAI Mataram pernah mengundang dua figur ini, Ridwan Kamil dan Azwar Annas dalam sebuah seminar di Mataram. Harapannya agar apa yang sudah dilakukan di Bandung dan Banyuwangi bisa kita terapkan di Mataram ini,” katanya.

Baihaqi menilai daerah yang maju adalah daerah yang tak malu belajar dari daerah tetangga yang lebih dulu maju. Inovasi daerah lain bisa menjadi motivasi, untuk menambah kreativitas dan inovasi dalam program pembangunan daerah sendiri.

Menurut dia, Kota Mataram butuh sentuhan serius. Apalagi geliat pembangunan daerah lain seperti Lombok Tengah juga sangat cepat dan mantap. Lombok Tengah dengan ikon destinasi wisata superprioritas sudah berhasil menempatkan diri sebagai daerah yang mencuat di kancah nasional dan bahkan internasional.

Mataram sebagai ibukota NTB tak boleh ketinggalan.

“Penataan Kota dengan prinsip berkelanjutan suistainable harus dilakukan sehingga arah pembangunan Kota ini kelihatan. Mataram harus berkelas internasional, tapi sekarang kan di kancah nasional saja kita susah,” katanya.

Banyak hal yang bisa dilakukan di Kota Mataram, dan masih banyak yang harus dikritisi untuk perbaikan ke depan.

Berbekal hal itu, Baihaqi memantapkan tekad untuk maju di Pilkada Kota Mataram. (red)