KORANNTB.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengultimatum semua kepala daerah agar tidak memberikan bantuan sosial atau bansos untuk kepentingan pilkada, baik untuk kepentingan diri sendiri maupun keluarga.

KPK memantau Gubernur NTB Zulkieflimansyah yang memberikan 200 ekor sapi kepada lima kelompok tani untuk mendukung program 1.000 ekor sapi. Penyerahan dilakukan jelang pilkada di kawasan Labangka Food Estate, Kabupaten Sumbawa.

Diketahui, Dewi Noviany adik kandung Gubernur NTB tengah maju dalam Pilkada Sumbawa.

Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango, menyoroti sikap Gubernur NTB yang justru memberikan bansos tanpa menghiraukan ultimatum KPK. Padahal bansos yang diberikan merupakan program pemerintah pusat, namun kegiatan baru dieksekusi jelang pencoblosan.

“Pada berbagai kesempatan KPK selalu mengingatkan agar tidak ada praktik-praktik pemanfaatan dana bansos dan anggaran penanganan COVID-19 lainnya untuk kepentingan pemenangan calon dalam pilkada,” katanya dilansir dari VIVA.co.id

KPK kata Nawawi akan terus memantau dan akan menindak jika menemukan pelanggaran.

Direktur Eksekutif Perludem, Khoirunnisa Nur Agustyati mengatakan, seharusnya Bawaslu miliki kewenangan untuk mengusut dugaan pelanggaran Pilkada tanpa perlu menunggu ada laporan terlebih dahulu. Misalnya, potensi pelanggaran atas pemberian 200 ekor sapi yang dilakukan Gubernur Zulkieflimansyah pada Jumat, 4 Desember 2020.

“Pengawas pemilu memang ada tugas mengawasi, dan tugas untuk mengusut. Sehingga, sebetulnya mereka tidak perlu menunggu laporan. Jadi, mereka bisa atau punya temuan langsung sehingga tidak harus ada laporan,” kata Khoirunnisa.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah membantah kabar bansos sapi tersebut sebagai ajang kampanye. Ia mengatakan isu tersebut dilontarkan orang tidak bertanggungjawab.

“Menjelang pilkada selalu saja isu-isu seperti ini dimainkan. Terutama oleh konsultan-konsultan di luar daerah yang nggak punya cara lain untuk memenangkan calon yang telah membayar mahal. Boleh-boleh saja memenangkan calon yang diusung tapi mbok ya jangan segala cara dipakai dong,” kata Zulkieflimansyah. (red)