KORANNTB.com – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ahmad Muhaimin Iskandar mengatakan akan ada tiga tantangan besar bangsa ini, pasca masa pandemi Covid-19 berlalu nanti.

Cak Imin menekankan, dalam masa sulit tersebut jajaran PKB, para kader dan simpatisan harus bisa menjadi solusi dan jawaban bagi bangsa ini.

“Pasca pandemi yang akan berakhir sebentar lagi, bangsa ini akan menghadapi banyak tantangan. Tantangan yang di luar apa yang pernah dibayangkan,” kata Cak Imin, saat membuka kegiatan Musyawarah Cabang PKB Sewilayah NTB, Sabtu 18 September 2021.

Muscab PKB Se-NTB dilaksanakan secara hibdrid melalui pertemuan luring dan daring di masing-masing Kota/Kabupaten di NTB. Dipusatkan di Hotel Lombok Astoria, Kota Mataram, dengan koneksi zoom meeting ke DPP PKB Jakarta serta para DPC PKB Kota dan Kabupaten lain di NTB.

Cak Imin mengatakan, tantangan pertama adalah kondisi krisis ekonomi yang tak hanya akan terjadi di Indonesia, tetapi juga di beberapa belahan dunia lainnya, pasca masa pandemi.

Krisis ini, menurutnya, akan berdampak cukup kuat pada tiga hal. Yang pertama kemampuan belanja pemerintah baik melalui  APBN maupun APBD di daerah akan terjadi penurunan.

“Pendapatan negara akan turun akibat pajak yang diterima juga turun. Dalam kondisi ini pemerintah harus mampu berpikir ulang tentang strategi pembangunan dan prioritasnya. Kondisi ini membuat pemerintah memasuki masa sulit dan dijuji kemampuannya apakah mampu melewati masa sulit ini dengan fomulasi yang tepat,” ujarnya.

Yang kedua, krisis juga akan membuat para pelaku industri dan usaha skala besar hingga UMKM akan memasuki masa sulit karena kemampuan belanja masyarakat yang menurun. Dan ketiga, krisi juga akan memicu suasana sosial politik yang rawan dan perlu dievaluasi, apakah sistem budaya, sosial dan politik Indonesia mampu beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan tantangan ini.

“Tiga tantangan itu menjadi peluang. PKB sebagai kekuatan signifikan berbasis kultur dan keagamanan yang kokoh diperlukan untuk hadir sebagai bagian dari solusi keadaan yang sulit ini, baik di legislatif maupun eksekutif,” tegas Cak Imin.

Ia menandaskan, diperlukan langkah-langkah yang cerdas dan diatas biasa, serta langkah yang komprehensif dalam menghadapi tantangan tersebut.

“Saat ini dengan eksekutif, PKB berkoordinasi dengan Presiden dan para Kepala Daerah untuk secara prpaktif memberikan jalan keluar berdimensi jangka pendek dan juga jangka panjang,” katanya.

*Kawal Isu Lingkungan*

Ketum PKB H Ahmad Muhaimin Iskandar meminta para kader PKB ditingkat DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk secara aktif menngawasi dan mengawal pemerintah dan pemerintah daerah terkait kebijakan anggaran dan urusan politik pembangunan di daerah masing-masing.

Ia mengatakan PKB harus mulai membenahi pola pikir dan cara kerja. Dari cara berpikir biasa melompat menjadi quantum yag di atas rata-rata.

“Kader PKB harus bisa memilih dan memilah program diatas rata-rata. Kawal isu yang memang mendapat perhatian, tidak hanya isu pembangunan tetapi juga isu yang menjadi konsern publik,” ujarnya.

Ia mencontohkan, isu perempuan, kekerasan seksual, ekonomi UMKM harus mendapat porsi perhatian. Selain itu, isu lingkungan harus menjadi fokus PKB di daerah.

“Untuk isu lingkungan hidup PKB harus lebih proaktif pada tingkat aksi. Di legistlatif apa aksinya, dan eksekutif apa juga aksinya. PKB sebagai green party harus mengontrol pemerintah agar tetap konsisten terhadap isu lingkungan. Ibarat pertandingan olahraga, biarkan yang lain bermain sesuai level, PKB diatas level,” tegasnya.

*Partai Kedua Terbesar 2024*

Cak Imin mengatakan, konsolidasi partai melalui kegiatan Muscab Sewilayah NTB merupakan salah satu upaya PKB melakukan penataan sekaligus bersiap menghadapi kondisi pasca pendemi.

“Sehingga setelah pandemi selesai dan PKB memimpin di 2024, semua sudah terekoveri dengan baik dan sudah punya pondasi yang kuat dan kokoh untuk mengadapi masa yang sulit ke depan,” katanya.

Ia mengakui tantangan kompetisi persaingan politik untuk merebut kemenangan di tahun 2024 tidak ringan. Kader PKB harus mampu memberikan dan menawarkan program yang tepat dan lebih proaktif lagi.

Cak Imin mengapresiasi apa yang sudah dilakukan para kader terbaik PKB di Provinsi NTB. Menurutnya, hal ini juga berkontribusi pada meningkatkan survay politik yang menempatkan PKB sebagai partai nomor urut 2 dan 3 terbesar di 2024.

“Survey meningkat tajam, PKB peringkat 2 dan 3. Apakah ini bisa kita realisasikan di 2024, jawabannya pasti bisa,” tegasnya.

Untuk itu Cak Imin meminta agar para Kader PKB senantiasa berbuat untuk masyarakat, terutama di masa pandemi yang sulit saat ini.

Sementara itu Ketua DPW PKB NTB, H Lalu Hadrian Irfani mengatakan, gelaran Muscab DPC PKB sewilayah NTB sebelumnya sudah diawali dengan monitoring dan evaluasi, serta kegiatan pra Muscab di masaing-masing DPC Kota dan Kabupaten.

Kegiatan Muscab PKB Se-NTB, Sabtu 18 September juga dihadiri melalui zoom meeting sejumlah kepala daerah, seperti Bupati KLU, Wakil Walikota Bima, Bupati Bima, Wabup Dompu, dan Walikota Mataram.

Dalam laporannya, Hadrian Irfani memaparkan progres perolehan suara Pemilu 2019 dan target PKB di tahun politik 2024.

Ia juga menyampaikan, sejauh ini upaya dan usaha terus dilakukan seluruh kader PKB di DPRD Kota/Kabupaten serta DPRD Provinsi untuk turun membantu masyarakat di masa sulit ini.

Menurutnya, apa yang dilakukan kader PKB di NTB semua bertujuan untuk memenangkan pesta politik 2024. Bukan hanya sekadar meningkatkan jumlah perolehan suara partai dan jumlah kursi di legislatif DPRD Kota dan Kabupaten serta Provinsi, tetapi juga mendorong Ketum PKB untuk menjadi RI 1.

“Semua ikhtiar yang kami lakukan di NTB ini mengerucut pada satu cita-cita, yakni bisa mengantar Cak Imim menjadi Presiden RI periode 2014-2024. Insya Allah,” katanya. (red)