Polda NTB Bantu Pendampingan Psikososial Keluarga PMI Korban Tenggelam
KORANNTB.com – Karo SDM Polda NTB menyambangi keluarga-keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal asal NTB korban perahu terbalik di Malaysia.
Selain memberikan bantuan sembako, masing-masing keluarga korban diberikan pendampingan psikososial untuk menghilangkan trauma kehilangan sanak keluarga. Itu karena keluarga PMI ilegal korban tenggelam masih trauma kejadian yang merenggut nyawa anggota keluarga mereka.
Karo SDM Polda NTB Kombes Pol Boro Windu Danandito dengan didampingi Tim Psikologi Kompol Veronica, Rabu, 5 Desember 2022 berkunjung ke Kecamatan Batu Kliang, Lombok Tengah.
Dua lokasi di sana dikunjungi, masing-masing di rumah keluarga Baharudin dan Siadi. Masing-masing adalah korban tewas perahu terbalik.
“Kedatangan kami adalah untuk berbelasungkawa atas musibah yang menimpa keluarga dan mengharapkan keluarga untuk bersabar, lebih tabah, dan menyerahkan semuanya pada Allah SWT,” katanya.
Kombes Boro menjelaskan, Polda NTB akan memberikan pendampingan psikologi bagi keluarga, bukan hanya saat ini saja.
“Bilapun nanti atau esok hari ada keluarga yang masih shock atau sedih berlebihan bisa menginformasikan kepada kami dan kami siap memberikan pendampingan,” ujarnya.
Kombes Boro juga berpesan kepada keluarga korban dan masyarakat yang hadir agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
Ia menekankan, agar masyarakat yang hendak bekerja sebagai PMI di luar negeri untuk mengikuti aturan dan prosedur yang ada.
“Kalau misalnya ada keluarga yang mau mencari rizki di luar (negeri) agar kiranya berkomunikasi dan koordinasi dengan Kadus atau Kades setempat sehingga bisa diarahkan untuk perjalanan yang menguntungkan diri sendiri dan keluarga di rumah,” katanya.
Karo SDM Kombes Boro Windu Danandito juga menyerahkan bantuan secara simbolik kepada keluarga korban.
Dalam kegiatan tersebut, proses pendampingan psikososial dilakukan olrh tim Biro SDM Polda NTB.
Kompol Veronica beserta tim melakukan pendalaman terhadap keluarga dengan metode observasi dan wawancara. Setelah itu dilanjutkan dengan treatmen yaitu dengan tekhnik rileksasi progresif dan EFT/tipping.
“Tim Bagpsi Biro SDM Polda NTB memberikan pelayanan pendampingan psikologi dengan berkomunikasi secara langsung terhadap keluarga penyintas melalui proses konseling untuk memfasilitasi reaksi emosional seperti ungkapan rasa sedih, cemas, marah karena kehilangan salah satu keluarga yang menjadi penyintas tenggelamnya Kapal TKI,” kata Kompol Veronica.
Diketahui, sebanyak 21 korban meninggal dunia dari 50 PMI yang diberangkatkan. 14 di antaranya warga NTB. Korban diberangkatkan oleh pelaku tanpa dokumen yang sah.
Kemarin tujuh jenazah korban kapal tenggelam telah tiba di NTB. Ini merupakan pemulangan jenazah kedua kali. Sebelumnya pada 24 Desember 2021 telah dipulangkan tujuh jenazah. (red)