KORANNTB.com — Pemerintah Provinsi NTB terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan perguruan tinggi di daerah. Salah satunya dengan memberikan dukungan penuh terhadap Program Studi baru di Universitas Mataram, yaitu Prodi Magister Mitigasi Bencana (PSMMB).

“Ini bagus dan sangat kita butuhkan pemanfaatannya untuk daerah kita dalam jangka panjang. Yang penting jalan dulu, kalau ngomongin siap, kita lebih siap,” kata Gubernur NTB,  Zulkieflimansyah saat menerima audiensi Pengelola Prodi Magister Mitigasi Bencana Unram di ruang kerjanya, Jumat, 6 Januari 2023.

Untuk mendukung program studi baru tersebut, Pemprov juga berencana memberikan beasiswa kepada lima orang calon mahasiswa terbaik dan akan diseleksi sebelumnya oleh pihak terkait untuk turut mengikuti perkuliahan.

Saat ini, sebanyak sepuluh orang calon mahasiswa telah terdaftar dalam Prodi Magister Mitigasi Bencana Unram. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Pascasarjana Unram, Prof. Ir. H. Muhammad Sarjan.

“Sekarang kami sudah dapat sepupuh calon mahasiswa, dan akan ada tambahan lagi lima orang calon terbaik setelah diseleksi oleh Pemprov untuk ikut kuliah di prodi Magister Mitigasi Bencana,” kata Prof. Sarjan.

Menurutnya, edukasi mengenai mitigasi bencana sangat penting, mengingat Indonesia adalah wilayah Ring of Fire yang menjadi penyebab rawan terhadap gempa, termasuk di Lombok-NTB.

“Sejak bencana gempa di Lombok, mitigasi bencana itu menjadi isu yang sangat penting, mengingat Indonesia letaknya Ring of Fire (Cincin Api), termasuk di Lombok. Kita bahkan punya tiga konsorsium perguruan tinggi di bidang mitigasi bencana yaitu Univ. Syiah Kuala Aceh, Univ. Tadulako Palu, dan Univ. Mataram karena ketiga daerah ini pernah punya pengalaman dalam bidang kebencanaan,” ujarnya.

Sebagai informasi, PSMMB resmi mendapatkan SK Izin Operasional pada bulan Oktober 2022 lalu, dan telah melakukan penerimaan mahasiswa baru angkatan pertama pada bulan Desember 2022. Dengan dibukanya Prodi tersebut, menjadikan Unram sebagai satu-satunya universitas di wilayah Indonesia Tengah dan Timur yang mempunyai Prodi Magister Mitigasi Bencana. Selain itu, diharapkan juga akan menjadi pusat studi kegempaan, tsunami kegunungapian dan perubahan iklim terutama di wilayah Nusa Tenggara dan sekitarnya. (red)