KORANNTB.com – Platform digital seperti TikTok tidak hanya sebagai sarana hiburan semata, tetapi juga bisa menjadi sarana ekonomi yang melahirkan banyak cuan bagi masyarakat.

Saat ini TikTok tidak hanya menjadi platform berbagi video pendek, tetapi sudah ada online shop sendiri. Kelebihannya dengan toko online lain, pada TikTok pembeli akan melihat secara langsung barang yang akan dibeli melalui live para kreator yang berjualan.

Kreator yang memenuhi syarat dapat memasangkan ‘keranjang kuning’ produk dari penjual yang akan mereka pasarkan melalui konten mereka. Apabila konten tersebut viral, tentu banyak juga yang tertarik untuk membeli produk yang dijual dan kreator akan mendapatkan komisi dari penjualan tersebut.

Misalnya produk coklat Collins seharga Rp40 ribu, jika laku terjual maka kreator yang memasarkannya akan mendapatkan Rp4 ribu per satu produk. Komisi produk tergantung dari jenis produk dan harga produk itu sendiri.

Jadi bagi para kreator pemula, usahakan konten Anda dapat benar-benar konsisten untuk mempublikasikannya pada TikTok dan tentu juga orisinil. TikTok kini dapat melihat video yang orisinil. Jika video Anda hasil duplikat video orang, maka kemungkinan video tersebut untuk ditonton sangat kecil.

Konten juga diupayakan sesuai dengan produk yang dijual. Misalnya Anda menjual pakaian, maka konten tersebut juga mereview atau setidaknya menggunakan pakaian yang Anda pasarkan. Dengan demikian, penonton akan tertarik membelinya.

Belum lagi melalui penjualan live, akan sangat besar kemungkinan untuk laku terjual jika penonton Anda banyak.

Bagaimana memulainya?

Bagaimana cara mengembangkan konten atau live Anda sehingga banyak ditonton? Itu tergantung dari karakter atau ciri khas Anda. Banyak kreator sukses di TikTok memiliki ciri khas sendiri. Ada yang lucu hingga pemarah.

Jika Anda memiliki karakter yang humoris, manfaatkan peluang itu untuk menghibur penonton. Jika penonton terhibur maka Anda dapat menciptakan karakter Anda sendiri yang bisa dijual. Jika penontonnya banyak, besar kemungkinan produk yang dijual akan laku.

Untuk kreator yang menunjukan karakter pemarah bagaimana? Pemarah di sini hanya gimmick semata untuk menarik minat penonton. Contohnya Tante Lala yang berjualan dengan gaya marah-marah, namun alih-alih dapat hujatan justru mendapat tempat di hati penonton. Begitu juga dengan Bunda Corla dan Meyden, mereka semua punya tempat di hati penonton karena sukses mengembangkan kemampuannya.

Jadi sebelum mulai menjadi konten kreator TikTok, Anda harus memikirkan apa yang bisa “dijual” dari diri Anda sendiri. Kembangkan diri Anda dan terus berlatih sehingga menemukan karakter yang disukai netizen.  Karena, di era digital saat ini banyak sekali orang terkenal mendadak karena kemampuan yang dimilikinya.