KORANNTB.com – Masyarakat di Lombok kental dengan nuansa religius dan mistis. Kepercayaan terhadap mahluk tak kasat mata sudah turun temurun diyakini eksistensinya oleh masyarakat suku Sasak Lombok.

Fenomena ketemuk sangat dikenal pada masyarakat Lombok. Ketemuk adalah fenomena interaksinya mahluk halus kepada manusia yang tidak disadari oleh manusia itu sendiri.

Masyarakat Lombok meyakini dunia tidak hanya dihuni oleh manusia, tetapi juga bangsa jin atau disebut bakek beraq. Jika manusia pergi di tempat-tempat angker atau simbit dalam bahasa Lombok, tidak jarang mengalami fenomena ketemuk.

Ketemuk biasa diidentikkan dengan fenomena jin yang menyentuh manusia atau menegur manusia. Bahkan masyarakat percaya jin qorin orang yang telah meninggal bisa menyebabkan seseorang mengalami ketemuk.

Contohnya seseorang yang berisik di suatu tempat dan membuat jin menegur mereka maka terjadi bentuk reaksi pada tubuh orang yang ditegur jin tersebut seperti sakit kepala berat hingga demam.

Untuk mengatasi gejala medis seperti sakit kepala dan demam yang disebabkan oleh ketemuk, diyakini tidak dapat diobati dengan medis tetapi dengan peretuk atau dengan pengobatan tradisional Sasak lainnya.

Pengobatan peretuk dengan metode menarik rambut seseorang yang ketemuk tersebut hingga berbunyi. Semakin besar bunyinya maka menjadi tanda sangat kuat jin yang berinteraksi dengan orang yang mengalami ketemuk tersebut.

Pengobatan peretuk ini tidak hanya dilakukan jarak dekat, tetapi bisa diobati dengan jarak jauh. Biasanya orang yang mengobati penyakit tak kasat mata itu disebut dukun atau belian. Tetapi ada juga orang yang memiliki kemampuan mengobati fenomena tersebut secara turun temurun meskipun dia bukan seorang dukun atau cenayang.

Cara mengobati ketemuk melalui jarak jauh dengan cara di mana dukun atau orang yang memiliki kemampuan peretuk membaca jampi-jampi dan menarik rambutnya sendiri layaknya rambut pasien yang mengalami fenomena ketemuk.

Dukun tersebut bisa mengetahui penyebab seseorang mengalami ketemuk. Misalnya seseorang tersebut diganggu jin sumur, diganggu qorin orang yang tewas kecelakaan, jin hutan dan lainnya.

Seseorang yang di-peretuk jarak jauh, usai diobati jarak jauh dianjurkan untuk minum air, cuci muka dengan air yang diminum dan tidur. Beberapa jam kemudian rasa sakit kepala dan demam berangsur hilang dan orang tersebut kembali pulih.

Saat ini pengobatan tersebut masih terus lestari dan diyakini masyarakat di Pulau Lombok.