Dominasi Barat

Saat Turki Utsmani mulai melemah, imigran besar-besaran orang Yahudi dari Eropa menuju kota-kota penting di Palestina seperti Jerusalem, Safed, Tiberias dan Hebron. Kemudian daerah tersebut bertranformasi menjadi pemukiman Yahudi.

Palestina mulai jatuh ke tangan Barat usai Perang Dunia 1. Turki Utsmani sudah melemah dan dijuliki The Sickman in Europe oleh orang-orang Barat. Wilayah Turki Utsmani dibagi-bagi oleh pemenang Perang Dunia 1, akibat dari Turki Utsmani bergabung dalam blok Jerman dan Austria.

Palestina mulanya dijadikan wilayah internasional khusus. Kemudian pada 1917 Deklarasi Balfour Inggris menyatakan dukungan untuk mendirikan Tanah Air Yahudi di Palestina.

Balforu dan presiden pertama Israel, Chaim Weizmann, berkunjung ke Tel Aviv pada 1925. (AFP Photo/GPO/Handout)

Pada 1918 sekutu memenangkan PD I yang membuat Palestina menjadi wilayah internasional di bawah pengawasan Inggris berdasarkan Perjanjian Sykes-Picot.

Ini menjadi kemenangan terbesar Yahudi di mana saat era Turki Ustamani Sultan Hamid, keinginan mereka untuk mendapatkan tanah di Palestian ditolak mentah-mentah. Kini Yahudi dapat memilih tanah di mana saja.

Yahudi meningkat pesat di Palestina. Adanya holocaust membuat mereka eksodus ke Palestina.

Warga Palestina melakukan mogok masal yang mendorong Inggris untuk kongres di London mulai 1946 hingga Februari 1947 dengan membawa delegasi Palestina. Kongres tidak menghasilkan keputusan apa-apa, sehingga Inggris menyerahkan masalah Palestina ke PBB.

Komite khusus PBB merekomendasi dua hal. Pertama membagi tanah Palestina antara Yahudi dan Arab dan membentuk negara federal Yahudi dan Arab. Tetapi PBB atas desakan Amerika Serikat menolak dua rekomendasi tersebut. Kemudian melempar masalah Palestina ke forum sidang Majelis Umum PBB pada 29 November 1947.

Voting Majelis PBB melahirkan Resolusi PBB Nomor 181 (Resolusi 181). Disepakati membagi tanah Palestina untuk Yahudi dan Arab. 56 perseb untuk Israel dan 44 persen untuk Arab.

Perang Arab-Israel

Berdasarkan Resolusi 181, pada 14 Mei 1948 David Ben Gurison yaitu Perdana Menteri pertama Israel mengumumkan pembentukan negara Israel berdasarkan Resolusi 181. Amerika Serikat menyatakan pengakuannya terhadap Israel disusul oleh Uni Soviet.

Negara-negara Arab menolak mentah-mentah Resolusi 181 tersebut dan lahirlah Perang Arab-Israel. Kekalahan demi kekalahan dialami negara-negara Arab. Estafet perjuangan kemudian dilanjutkan oleh Bangsa Palestina sendiri. (Baca selanjutnya)